Carcass and Non Carcass Production of Priangan Sheep at Finisher given Suplemen Ecstrak Pasak Bumi ( Eurycoma longifolia, Jack) in Feed
Produksi Karkas dan Non Karkas Domba Priangan pada Fase Penggemukan dengan Penambahan Ekstrak Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack) dalam Ransum
Abstract
As a stimulant for increasing testosterone hormone, Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack)/ ELJ is espected to produce more muscle rather than fat accresions. This study aimed to examine the effect of extract Pasak Bumi of Priangan sheep on carcass and non carcass characteristics. Sixteen yearling sheep with 30,43 ± 1,41 kg of body weight were used in this experiment. The treatments were P0 (control); P1 (peptide ELJ encapsulation 1,5 mg/kg BW); P2 (peptide ELJ encapsulation 3 mg/kg BW) and P3 (LJ 100 encapsulation 1 mg/kg BW) given oraly for three months. The results showed that the addition Pasak Bumi extract did not influence the performans of carcass and non carcass (P>0,05), but addition of peptide ELJ encapsulation 3mg/kg BW and LJ 100 encapsulation 1mg/kg BW treatment increased lean production and decreased fat content of carcass (P<0,05). Upaya untuk mempertahankan pertumbuhan otot dalam fase pemeliharaan dapat dilakukan melalui mekanisme hormonal terutama androgen/testosteron. Peningkatan hormon testosteron dapat dilakukan dengan pemberian ekstrak Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan ekstrak Pasak Bumi (Eurycoma longifolia, Jack)/ ELJ dalam meningkatkan karakteristik dan komposisi karkas serta pengaruhnya terhadap non karkas domba Priangan pada fase penggemukan. Penelitian dilakukan pada bulan November 2010 sampai bulan Februari 2011, di Kandang Percobaan Ruminansia Kecil Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 ekor domba Priangan jantan yang berumur satu tahun dengan bobot awal 30,43 ± 1,41 kg. Domba dipelihara dalam kandang individu selama 108 hari. Pakan yang diberikan berupa rumput gajah dan konsentrat dengan rasio 25% : 75%. Air minum diberikan ad libittum. Perlakuan diberikan pada pagi hari sebelum pemberian pakan konsentrat dan rumput gajah diberikan pada sore hari.