Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.authorKurniasari, Evy
dc.date.accessioned2013-02-12T01:51:10Z
dc.date.available2013-02-12T01:51:10Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60655
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi adanya kondisi ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor untuk memenuhi konsumsi kedelai dalam negeri. Salah satu konsumsi kedelai dilakukan dalam bentuk tempe. Bagi pengrajin tempe, kedelai menjadi bahan baku utama yang sulit untuk di substitusi. Konsekuensinya adalah kedelai menjadi komponen biaya terbesar pada struktur biaya pengrajin tempe. Adanya fluktuatif harga kedelai dengan kecenderungan meningkat, membuat biaya produksi pengrajin tempe cenderung meningkat pula sehingga membuat keuntungan pengrajin tempe menurun. Pengrajin tempe sebagai produsen tentu selalu akan memaksimumkan keuntungannya, maka apabila terjadi perubahan pada harga input maka pengrajin tempe akan melakukan tindakan penyesuaian (adjustment). Tindakan penyesuaian yang dilakukan pengrajin, diduga akan berbeda-beda karena adanya perbedaan skala produksi. Di sentra Industri Tempe Kelurahan Semanan, Jakarta Barat terdapat tiga macam pengrajin tempe yang dibedakan berdasarkan skala produksinya. Ketiga pengrajin tersebut yakni pengrajin tempe skala kecil, menengah, dan besar. Pengrajin skala kecil adalah pengrajin yang menggunakan kedelai kurang dari 100 kg per proses produksinya, pengrajin skala menengah adalah pengrajin yang menggunakan kedelai mulai dari 100 kg hingga kurang dari 200 kg per produksi, dan pengrajin skala besar adalah pengrajin yang menggunakan kedelai mulai dari 200 kg hingga lebih per proses produksi. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan penelitian ini yaitu menganalisis struktur biaya pengrajin tempe dan menganalisis dampak kenaikan harga kedelai pada industri tempe, khususnya dilihat dari perubahan jumlah penggunaan kedelai, keuntungan, dan jumlah penggunaan jam tenaga kerja luar keluarga. Penentuan sampel dilakukan dengan snowball sampling sebanyak tujuh puluh responden untuk mengetahui gambaran umum industri tempe dan respon pengrajin terhadap kenaikan harga kedelai. Untuk mengetahui struktur biaya secara rinci dilakukan purposive sampling pada enam pengrajin tempe, yang masing-masing skala produksi pengrajin diwakili oleh dua orang pengrajin tempe.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis Dampak Kenaikan Harga Kedelai di Sentra Industri Tempe Kelurahan Semanan Jakarta Baraten


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record