Pengaruh Konsentrasi Minyak Biji Karet (Hevea brasiliensis) dan Waktu Oksidasi Dalam Penyamakan Minyak Terhadap Mutu Kulit Samoa.
Abstract
Kulit merupakan salah satu produk yang memiliki nilai jual yang tinggi ketika diolah menjadi produkproduk yang berdayaguna dan memiliki nilai estetika. Salah satu bentuk pengolahan yang dapat meningkatkan nilai tambah kulit hewan yaitu dengan cara penyamakan. Salah satu produk akhir kulit yang disamak adalah kulit samak minyak (chamois leather). Kulit samak minyak (samoa) dihasilkan dari penyamakan kulit dengan menggunakan minyak. Minyak yang biasa digunakan untuk menyamak kulit adalah minyak ikan. Selain minyak ikan, minyak nabati dapat digunakan sebagai bahan penyamak dengan syarat harus memiliki nilai bilangan iod >120. Salah satu minyak nabati yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan penyamak adalah minyak biji karet. Proses penyamakan pada kulit terjadi karena adanya oksidasi pada minyak sehingga membentuk senyawa peroksida yang berikatan dengan senyawa protein dalam kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan konsentrasi minyak biji karet yang digunakan sebagai bahan penyamak dengan waktu oksidasi terhadap mutu kulit samoa yang dihasilkan. Selain itu, penelitian bertujuan untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara menganalisis parameter fisikokimia minyak dan biji karet. Penelitian utama dilakukan dengan menyamak kulit berdasarkan perlakuan kombinasi konsentrasi biji karet pada taraf 10, 20, dan 30 % dan waktu oksidasi selama 5, 7, dan 9 hari dengan ulangan sebanyak 2 kali. Rancangan percobaan yang digunakan adalah split plot. Faktor yang menjadi plot utama adalah konsentrasi minyak dan waktu oksidasi sebagai sub plot. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian pendahuluan, persentase kulit biji karet sebesar 42% dan persentase daging biji karet sebesar 58%. Biji karet yang telah dijemur dan dipanaskan memiliki kadar air 8,06% dan rendemen minyak yang diperoleh dari ekstraksi biji karet utuh sebesar 10,57%. Nilai karakteristik minyak biji karet yang diperoleh yaitu: bobot jenis 0,93 (b/v), viskositas 67,34 centistokes, warna 2713 Unit PtCo , bilangan asam 11,70 mg KOH/g minyak , FFA 5,82%, bilangan iod 115 g iod/ 100 g minyak, bilangan penyabunan 357,16 mg KOH/g minyak, dan bilangan peroksida 22,93 miliekuivalen/1000 g minyak. Hasil pengaruh perlakuan terhadap sifat fisik dan kimia pada kulit yakni (1). Kosentrasi minyak berpengaruh nyata terhadap daya serap air. (2). Waktu oksidasi bepengaruh nyata terhadap , suhu pengerutan, kadar abu, dan pH. (3). Interaksi konsentrasi minyak dan waktu oksidasi tidak berpengaruh nyata terhadap kekuatan tarik, kekuatan sobek, elongasi, dan kadar minyak.