Show simple item record

dc.contributor.advisorSukmawati, Anggraini
dc.contributor.authorRaras, Ardini
dc.date.accessioned2013-02-01T02:39:51Z
dc.date.available2013-02-01T02:39:51Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60221
dc.description.abstractPenerapan Manajemen Pengetahuan di suatu organisasi penting dilakukan untuk menjadikan organisasi memiliki keunggulan dan inovatif serta dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan organisasi. Tidak terkecuali bagi organisasi nirlaba seperti Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia atau biasa disebut Burung Indonesia. Burung Indonesia sebagai salah satu organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang konservasi burung dan habitatnya, menyadari bahwa aset pengetahuan merupakan hal terpenting yang dimiliki organisasi agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi organisasi pembelajar (learning organization). Jika penerapan manajemen pengetahuan sudah dilakukan, maka perlu untuk melakukan evaluasi dan penilaian terhadap penerapan tersebut, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penerapan Manajemen Pengetahuan yang ada di Burung Indonesia dan menganalisis gambaran pembelajaran organisasi yang ada di Burung Indonesia yang menjadi dasar organisasi untuk menilai kapasitas organisasi menjadi organisasi pembelajar (learning organization). Dua faktor digunakan dalam penelitian di Burung Indonesia untuk menilai penerapan manajemen pengetahuan. Dua faktor tersebut yaitu kualitas pembelajaran di organisasi dan kualitas proses pengelolaan pengetahuan yang merupakan instrumen dari Munir (2008). Untuk melihat gambaran pembelajaran organisasi di Burung Indonesia yang merupakan organisasi non pemerintah, digunakan instrumen dari Britton (1998) untuk menghasilkan organizational profile plot dari pembelajaran organisasi. Gambaran pembelajaran tersebut dilihat dari delapan fungsi kunci organisasi pembelajar. Hasil penelitian untuk kualitas pembelajaran di Burung Indonesia diperoleh skor sebesar 74, menunjukkan bahwa Burung Indonesia telah memiliki dasar yang baik untuk menjadi organisasi pembelajar, sedangkan untuk kualitas proses pembelajaran di Burung Indonesia diperoleh skor sebesar 46 yang menunjukkan bahwa Burung Indonesia telah memiliki beberapa karakteristik untuk menjadi organisasi pembelajar. Gambaran pembelajaran organisasi (organization profile plot) dilihat secara keseluruhan dan menurut kelima divisi yang ada di Burung Indonesia. Jika dilihat secara keseluruhan dimensi yang memiliki nilai tertinggi adalah pengaksesan pembelajaran eksternal yang bernilai 14,26 sedangkan skor terendah berada pada dimensi memori organisasi yang bernilai 11,83. Dari gambaran pembelajaran di masing-masing divisi terlihat bahwa empat divisi memiliki skor tertinggi pada pembelajaran eksternal sedangkan tiga divisi memiliki skor terendah pada memori organisasi dan dua divisi memiliki skor terendah pada budaya yang mendukung. Hasil gambaran pembelajaran tersebut digunakan Burung Indonesia sebagai dasar untuk merefleksikan pembelajaran yang telah ada dan dapat melihat kekuatan dan kelemahan organisasi di dalam pembelajaran tersebut.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleKajian Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Menjadi Organisasi Pembelajar (Learning Organisation) (Studi Kasus Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia – Burung Indonesia)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record