Show simple item record

dc.contributor.advisorNugroho, Naresworo
dc.contributor.advisorSuryana, Jajang
dc.contributor.authorIkhsan, Hady
dc.date.accessioned2013-01-22T01:46:13Z
dc.date.available2013-01-22T01:46:13Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/59643
dc.description.abstractKemampuan hutan dalam menyediakan kayu terus berkurang. Usaha dalam memulihkan kembali hutan tersebut diperlukan waktu yang eukup lama, sedangkan kebutuhan kayu untuk industri pengolahan kayu terus meningkat terutama untuk bahan baku furniture dan bahan bangunan. Perlu bahan alternatif pengganti kayu yang waktu panenya lebih eepat dan ketersediannya melimpah.Salah satu bahan tersebut adalah bambu. Bambu merupakan salah satu bahan baku bangunan yang telah lama di kenaI dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat pedesaaan (Idris et al 1994). Di Indonesia turnbuh berbagai maeam bambu yang tersebar di seluruh daerah. Ada sekitar 143 jenis bambu yang telah diketahui sifat dan jenisnya (Widjaja 2001). Di Pulau Jawa ada sekitar 60 jenis bambu yang turnbuh. Propinsi Jawa Barat sendiri memiliki potensi yang sangat besar bagi perkembangan produk dari bambu. Salah satu bambu yang tumbuh di daerah ini adalah bambu tali yang lebih dikenal dengan nama awi tali (Sunda). Bambu dalam bentuk bulat dipakai untuk berbagai maeam konstruksi seperti rumah, gudang, jembatan, tangga, pipa saluran air, tempat air, serta alat-alat rumah tangga. Keterbatasan dimensi dari bambu sendiri memerlukan teknologi alternatif sehingga dapat meningkatkan nilai guna bambu tersebut. Salah satunya yaitu panel sandwich. Tujuan dari pembuatan panel sandwich ini adalah untuk mengetahui mengenai pengaruh ketebalan inti (core) bambu panel dan jenis perekat terhadap sifat fisis dan mekanis panel sandwich. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi mengenai teknologi alternatif dalam pengembangan produk bermutu dari bambu untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kayu dalam bahan bangunan/konstruksi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa potongan bambu sebagai inti (core) dengan tebal 3 em, 4 em dan 5 em, potongan kayu lapis panjang 120 em, dan tigajenis perekat sintetis (epoxy, poliuretan, dan isosianat). Potongan bambu dikering udarakan selama lebih kurang 1 minggu, kemudian perekat dipersiapkan sesuai berat labur. Potongan bambu dilaburi dengan masingmasing perekat dengan teknik single spread kemudian bambu disusun diatas potongan kayu lapis dan dilakukan masa tunggu perekat selama 5-10 menit. Produk diklem selama 24 jam kemudian dikondisikan (conditioning) selama 1 minggu untuk menghilangkan tegangan yang terjadi saat di klem dan penyesuaian terhadap kadar air setempat. Panel sandwich kemudian diuji. Hasil pengujian produk mengaeu pada standar Japanese Industrial Standard (nS) A 5908-2003. Kadar air yang diperoleh berkisar antara 6 % sampai 13 %, sedangkan kerapatan berkisar antara 0,59 g/em3 sampai 0,63 g/em3 • Kedua sifat fisis panel sandwich yang dihasilkan telah memenuhi batasan standar yang disyaratkan. Nilai MOE berkisar antara 9664,44 kg/em2 sampai dengan 25728,88 kg/em2. Nilai MOR berkisar antara 25,52 kg/cm2 sampai 90,79 kg/cm2, sedangkan nilai keteguhan geser berkisar antara 14,58 kg/cm2 sampai 32,31 kg/cm2 . Nilai sifat mekanis yang diperoleh masih belum semuanya memenuhi batasan standar yang disyartakan. Dari hasil penelitian ini kombinasi core bambu 3 cm dengan perekat epoxy memiliki sifat fisis dan mekanis panel sandwich terbaik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya. Panel sandwich tidak mengalami kerusakan baik pada bambu maupun pada kayu lapisnya. Kerusakan banyak teljadi pada ikatan garis rekat antar bambu dan kayu lapis. Kerusakan dimulai dari bagian ujung panel dimana ikatan rekat antara bambu dan kayu lapis lepas, kerusakan berlanjut ke bagian tengah panel. Pemberian paku/pasak pada beberapa panel terutama bagian ujung diduga mampu memperbesar nilai panel sandwich. Hal ini dengan harapan dengan besamya nilai geser rekatnya mampu meningkatkan nilai mekanis panel sandwich yang lainnya seperti MOE dan MOR.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectteknik laburen
dc.subjectkayu lapisen
dc.subjectperekaten
dc.subjecttebal core bambuen
dc.subjectpanel sandwichen
dc.titlePengaruh Ketebalan Core Bambu dan Jenis Perekat terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Panel Sandwichen


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record