dc.description.abstract | Permintaan komoditas ikan hidup terutama untuk ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi baik di pasar domestik maupun di pasar internasional semakin meningkat pesat. Salah satu jenis komoditas hasil perikanan hidup dari perairan tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dipasarkan dalam keadaan hidup adalah lobster air tawar. Lobster air tawar dikondisikan dalam keadaan metabolisme rendah dengan proses imotilisasi sebelum ditransportasikan. Kelulusan hidup (survival rate) lobster diharapkan tetap tinggi setelah sampai ke tempat tujuan sehingga kualitasnya tetap terjaga dan harga jualnya tetap tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembiusan secara bertahap dan cara pengemasan terhadap kelangsungan hidup lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) dalam transportasi hidup sistem kering secara statis. Penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan penelitian, penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Persiapan penelitian meliputi persiapan media air, media pengisi serbuk gergaji dan spons busa serta lobster air tawar uji. Penelitian pendahuluan meliputi respon penurunan suhu rendah terhadap aktivitas lobster air tawar dan penentuan suhu pembiusan terbaik. Penelitian utama meliputi pembiusan lobster dengan penurunan suhu rendah secara bertahap dan uji penyimpanan selama selang waktu tertentu. Analisis statistik data menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor cara pengemasan dengan taraf serbuk gergaji dan spons busa serta faktor lama penyimpanan dengan taraf 12, 24, 36, 48, 60 dan 72 jam sebanyak 3 kali ulangan. Media air yang digunakan dalam penelitian memiliki kualitas yang hampir sama dengan habitat asal lobster sehingga layak digunakan untuk proses adaptasi/pemeliharaan, pemingsanan dan pembugaran lobster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pembiusan terbaik secara bertahap untuk lobster air tawar berkisar antara 9-7 oC. Penggunaan media spons busa pada uji penyimpanan lobster air tawar hidup sistem kering terbukti lebih baik jika dibandingkan dengan media serbuk gergaji. Media spons busa terbukti lebih dapat mempertahankan suhu dan kelembaban kemasan dibandingkan media serbuk gergaji. Lobster air tawar yang disimpan dalam media spons busa menghasilkan tingkat kelulusan hidup sebesar 93,33% hingga 72 jam penyimpanan, sedangkan pada media pengisi serbuk gergaji hanya sebesar 73,33%. Penyusutan bobot lobster air tawar yang dikemas menggunakan media serbuk gergaji lebih kecil dibandingkan penyusutan bobot lobster pada media spons busa. Penurunan bobot lobster yang dikemas dengan media serbuk gergaji berkisar antara 3,59-11,50% dari berat awal, sedangkan pada media spons busa berkisar antara 7,22-12,68%. | en |