| dc.description.abstract | Ubi jalar sebagai pangan alternatif pengganti beras, merupakan sumber karbohidrat yang baik, mengandung lebih dari 25 persen karbohidrat atau lebih dari 70 persen jika sudah dibuat tepung. Ubi jalar juga dikenal sebagai sumber karbohidrat yang mengandung betakaroten, vitamin E, Kalsium, zat besi, dan serat. Tak heran jika kini ubi jalar menjadi primadona di berbagai negara Amerika, Korea SeIatan, Filipina, Taiwan dan Jepang. Perkembangan produksi ubi jalar Indonesia dari tahun 2001 sampai 2006 berfluktuasi, dengan laju pertumbuhan rata-rata produksi sehesar 1,33 persen pertahun, dengan produksi tertinggi dicapai pada tahun 2004 sebesar 1.991.478 ton. Perkembangan luas panen ubi jalar di Indonesia tahun 2001 sampai 2006 cenderung menurun dengan Iaju pertumbuhan rata-rata luas panen sebesar -0,42 persen pertahun. Berbeda dengan perkembangan luas panen, nilai ekspor ubi jalar dari tahun 2001 sampai 2006 selalu meningkat. Peningkatan nilai ekspor ubi jalar ini merupakan suatu peluang bagi peningkatan produksi dan produktivitas ubi jalar Indonesia. Di Indonesia, sentra produksi ubi jalar adaIah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya, dan Sumatra Utara. Salah satu sentra produksi ubi jalar Jawa Barat adalah Kabupaten Kuningan. Menurut data yang diperoleh dari Departemen Pertanian, produksi ubi jalar terbesar di Jawa Barat adaIah Kabupaten Kuningan Di Kabupaten Kuningan, terdapat dua poIa pemasaran ubi jalar dengan varietas yang berbeda dan negara tujuan ekspor yang berbeda juga. PoIa pertama yaitu dari petani Iangsung ke PT Galih Estetika, perusahaan pengekspor ubi jalar olahan yang berada di Kabupaten Kuningan dengan tujuan ekspor negara Jepang melalui program kemitraan.. PoIa yang kedua yaitu dari petani melalui tengkuIak laIu ke perusahaan pengekspor ubi jalar olaban di Lembang dan Semarang dengan tujuan ekspor Korea. | en |
