Show simple item record

Freezability Comparison of Simmental, Limousin and Fries Holstein Spermatozoa

dc.contributor.advisorKomariah
dc.contributor.advisorArifiantini, Raden Iis
dc.contributor.authorNugraha, Fachri Widya
dc.date.accessioned2012-07-20T06:28:41Z
dc.date.available2012-07-20T06:28:41Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/55919
dc.description.abstractThe purpose of this research was to study and to compare the freezability of Simmental, Limousin and Fries Holstein (FH) frozen semen from Lembang Artificial Insemination Centre, Bandung, West Java. In total 24 bulls were used in this study consist of 8 Simmental, 8 Limousin and 8 FH, ages 4 years old with a weight of 800-900 kg. Secondary data were taken from the period of November to December 2010. The data was collected from raw semen, before freezing, post thawing motility and longevity. The results showed that spermatozoa motility of raw and before freezing semen from Simmental significantly higher (P<0,05) than Limousin and FH bull. But there were no difference (P>0,05) between post thawing motility, longevity and value of recovery rate among three breeds.en
dc.description.abstractKebutuhan protein hewani masyarakat akan semakin meningkat, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan ternak dengan sumberdaya genetik yang cukup tinggi. Salah satu ternak penghasil protein hewani adalah sapi. Permintaan hasil produk ternak ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, jumlah penduduk, sosial budaya, serta selera masyarakat. Permintaan di wilayah perkotaan cenderung lebih tinggi, karena jumlah penduduk lebih padat dan pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan, oleh karena itu untuk meningkatkan produksi dan kualitas sapi saat ini diterapkan teknologi inseminasi buatan (IB). Salah satu kegiatan dari IB adalah memproduksi semen beku, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas semen beku yang dihasilkan seperti kualitas semen segar, jenis sapi yang digunakan dan proses produksi semen beku. Semen beku memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, namun memiliki kelemahan yaitu kualitas semen dapat menurun setelah semen diencerkan, dikarenakan selama proses pembekuan spermatozoa melewati berbagai suhu ekstrim yang dapat menurunkan kualitas semen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan membandingkan penurunan kualitas spermatozoa semen beku sapi Simmental, Limousin dan Fries Holstein (FH) di Balai Inseminasi Buatan Lembang, Bandung, Jawa Barat. Penelitian menggunakan data sekunder BIB Lembang bulan November sampai Desember 2010. Jumlah sapi yang digunakan pada penelitian ini adalah 24 ekor sapi jantan yang terdiri atas 8 Simmental, 8 Limousin dan 8 FH berumur 4 tahun dengan bobot badan 800-900 kg. Data yang diambil adalah data motilitas semen segar yang meliputi, before freezing, post thawing motility (PTM) dan longivitas. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah motilitas semen segar dan before freezing sapi Simmental lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan sapi Limousin dan FH, sedangkan hasil PTM, longivitas dan recovery rate tidak nyata pada ketiga jenis sapi tersebut. Kualitas semen jenis sapi sangat berpengaruh terhadap kualitas semen yang dihasilkan
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectFries Holsteinen
dc.subjectLimousinen
dc.subjectSimmentalen
dc.subjectFreezabilityen
dc.subjectSemen qualityen
dc.titleKaji Banding Kemampuan Bertahan Terhadap Proses Pembekuan Spermatozoa Sapi Simmental, Limousin dan Fries Holsteinen
dc.titleFreezability Comparison of Simmental, Limousin and Fries Holstein Spermatozoa


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record