Analisis Kesenjangan Pengetahuan (Knowledge Gap) Karyawan PT Pertamina Trans Kontinental
Abstract
Indonesia sebagai Negara maritim memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan usaha dibidang pelayaran, usaha pelayaran mau tidak mau suka atau tidak suka harus mengikuti perkembangan dunia karena usaha pelayaran ilmunya senantiasa berkembang sesuai perkembangan zaman. Tingginya potensi angkutan dalam negeri akan memberikan tantangan kepada perusahaan pelayaran Indonesia untuk berlomba-lomba menjadi unggul untuk menguasai pasar. Salah satu keunggulan yang belum banyak didayagunakan adalah manajemen pengetahuan. Sebagai sebuah perusahaan pelayaran Indonesia yang berorientasi profit, PT Pertamina Trans Kontinental harus memandang pengetahuan sebagai sumberdaya stratejik penting sehingga dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing yang tahan lama. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SDM adalah mengetahui adanya kesenjangan pengetahuan (knowledge gap) yang ada diantara karyawan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi sumber pengetahuan PT Pertamina Trans Kontinental (2) Mengidentifikasi aset pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan PT Pertamina Trans Kontinental (3) Mengidentifikasi pengetahuan apa saja yang diharapkan dimiliki oleh karyawan serta pengetahuan apa saja yang ada saat ini di PT Pertamina Trans Kontinental (4) Menganalisis kesenjangan pengetahuan (knowledge gap) pada PT Pertamina Trans Kontinental. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT Pertamina Trans Kontinental berlokasi di Jalan Kramat Raya no. 29, Jakarta Pusat. Pengambilan data dilakukan bulan November 2011 hingga Februari 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 57 reponden dengan metode pengambilan sampel proposional random sampling. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yang diperoleh dari buku, internet, skripsi, serta data perusahaan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan frekuensi (modus), tabulasi silang, Analisis Kesenjangan Pengetahuan (K-Gap) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil analisis deskriptif berdasarkan persepsi karyawan setuju dengan perusahaan mendapatkan sumber-sumber pengetahuan dan aset pengetahuan. Hasil analisis K-gap menunjukkan visi dan misi memiliki nilai k-gap tertinggi yaitu sebesar 1,00 dimana tingkat kepentingan tinggi dan tingkat penguasaan rendah. Kayawan menyadari sepenuhnya bahwa pengetahuan tentang visi dan misi sangat penting tetapi karyawan tidak benar-benar menerapkan tujuan yang tercantum dalam visi dan misi sebagai pedoman dalam tiap pekerjaan, dapat dikatakan bahwa karyawan hanya sekedar mengetahui. Sedangkan untuk kgap terendah adalah pengetahuan tentang komunikasi efektif yaitu dengan nilai k-gap sebesar 0,40 yang dapat diartikan bahwa hanya sedikit terjadi kesenjangan pengetahuan dalam komunikasi efektif ini terjadi karena karyawan sudah memahami benar bagaimana cara mereka berkomunikasi dan perusahaan telah mendukung komunikasi efektif. Berdasarkan atribut yang telah berkinerja baik adalah Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan atribut yang memiliki tingkat kinerja buruk adalah corporate social responsibility (CSR). Dimana atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan yang rendah dan tingkat penguasaan yang rendah juga.
Collections
- UT - Management [3459]