Show simple item record

Embryo Quality of Superovulation from Different Cattle Breeds

dc.contributor.advisorSumantri, Cece
dc.contributor.advisorImron, Muhammad
dc.contributor.authorMasrsan, Aidil
dc.date.accessioned2012-06-12T06:55:01Z
dc.date.available2012-06-12T06:55:01Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/54839
dc.description.abstractThe livestock sector in Indonesia is considered not able to achieve an encouraging level of development. Problems encountered in the field of animal husbandry among others, the low productivity and the genetic quality of livestock. The application of embryo transfer technology (TE) is an alternative to improve the quality and livestock populations quickly. This research aims to study the effect of different cattle breeds on embryo quality superovulation results in the Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang which include the total number of embryos and ovum collected, the proportion of viable embryo transfer, the proportion of embryo transfers are not viable and the proportion of ovum unfertilized (UF). Ninety-five cows used in this study, consisting of eleven Angus, five Brahman, twenty-nine Friesian Holstein (FH), twenty-seven Limousin and twenty-three Simmental. Based on the research, data showed that breeds of cattle did not give significant effect (p <0.05) on the total number of embryos, the proportion of viable embryo transfer, the proportion of embryo transfers are not viable and the proportion of ovum unfertilized (UF).en
dc.description.abstractSektor peternakan di Indonesia dianggap belum mampu mencapai tingkat perkembangan yang menggembirakan. Masalah yang dihadapi dalam bidang peternakan antara lain, rendahnya produktivitas dan mutu genetik ternak. Penerapan teknologi transfer embrio (TE) adalah sebuah solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas dan populasi ternak dengan cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bangsa terhadap kualitas embrio hasil superovulasi di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai Juni 2011 dengan menggunakan data sekunder catatan produksi embrio sapi secara in vivo tahun 2009 dan 2010 di Balai Embrio Ternak Cipelang, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Data tersebut meliputi semen yang digunakan, FSH yang digunakan dalam superovulasi, jumlah CL, jumlah embrio grade A, B, C, D, dan ovum tidak dibuahi atau Unfertilized (UF). Peubah yang diamati meliputi jumlah embrio dan sel telur yang tidak terbuahi, proporsi embrio layak transfer, proporsi embrio tidak layak transfer dan proporsi sel telur yang tidak dibuahi atau Unfertilized (UF). Sebanyak 95 ekor sapi donor digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari 11 ekor bangsa sapi Angus, lima ekor bangsa sapi Brahman, 29 ekor bangsa sapi Friesian Holstein (FH), 27 ekor bangsa sapi Limousin dan 23 ekor bangsa sapi Simmental. Data yang diperoleh diolah dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Hasil analisis data menunjukkan bahwa bangsa sapi tidak memberikan pengaruh yang nyata (p <0,05) pada jumlah embrio dan sel telur yang tidak terbuahi, proporsi embrio layak transfer, proporsi embrio tidak layak transfer dan proporsi sel telur yang tidak dibuahi atau Unfertilized (UF).
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.subjectembryo transfeen
dc.subjectbreeds of cattleen
dc.subjectembryo qualityen
dc.titleKualitas Embrio Hasil Superovulasi pada Bangsa Sapi yang Berbeda.en
dc.titleEmbryo Quality of Superovulation from Different Cattle Breeds


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record