Analisis Kinerja Keuangan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan Metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
Abstract
Bank berperan strategis menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Peran penting bank dalam menunjang perekonomian negara merupakan salah satu alasan mengapa kinerja keuangan bank harus senantiasa dianalisa untuk mengetahui tingkat kesehatannya. Analisa kinerja keuangan juga penting bagi pihak shareholder maupun stakeholder, karena melalui hasil analisis kinerja keuangan mereka akan mengetahui posisi bank yang dianalisis di industri sejenis. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., (BRI) merupakan bank kedua dengan aset terbesar nasional dan untuk pertama kalinya BRI menjadi satu-satunya bank yang menembus laba dua digit di tahun 2010. Selain itu, BRI berada pada posisi teratas pada industri perbankan nasional dalam peran sertanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, terlihat pada enam tahun terakhir sejak tahun 2005 tercatat sebagai pemberi kredit tertinggi nasional. Untuk itu perlu dilakukan analisa kinerja keuangan BRI untuk melihat tingkat kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja keuangan BRI dengan menggunakan alat analisis EVA dan MVA, menganalisis pengaruh nilai EVA terhadap MVA, serta menganalisis struktur modal BRI tahun 2006-2010, serta memprediksi keadaan keuangan BRI masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan BRI antara lain neraca, laba rugi serta data historis harga saham BRI periode tahun 2006-2010. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa kinerja keuangan BRI berdasarkan metode EVA dan MVA, nilai EVA dan MVA BRI periode 2006-2010 adalah positif dan relatif mengalami kenaikan. Hal ini berarti bahwa pihak manajemen telah berhasil menciptakan nilai tambah perusahaan. Namun pada tahun 2008, EVA dan MVA mengalami penurunan dari tahun 2007. EVA turun disebabkan oleh COC yang tinggi, MVA BRI mengalami penurunan disebabkan oleh nilai pasar BRI (harga saham) turun Rp2.825 (38,18 persen) dari tahun 2007. Hasil pengujian pengaruh EVA terhadap MVA menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa EVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap MVA. Nilai MVA sebesar 88,5 persen yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh EVA, sedangkan sisanya sebesar 11,5 persen dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi sederhana tersebut. Struktur modal BRI tahun 2006-2010 sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari penciptaan nilai EVA yang positif dan relatif meningkat setiap tahunnya walaupun di tahun 2008 sempat mengalami penurunan namun tetap menunjukkan nilai yang positif. Peramalan nilai komponen Neraca dan Laba Rugi yang dilakukan dengan menggunakan Double Exponential Smoothing menunjukkan peningkatan di tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan BRI tahun berikutnya diprediksi akan bertambah baik lagi.
Collections
- UT - Management [3378]