Efektifitas Penambahan Zeolit dalam Ransum dan Litter untuk Menurunkan Kadar Amonia dan Hidrogen Sulfida Ekskreta dan Meningkatkan Kualitas Manur Ayam Broiler
Effectiveness of Zeolite Supplemented on Feed and Litter to Reduce the Ammonia and Hidrogen Sulphide Concentration of Excreta and to Increase the Quality of Broiler Manure
Abstract
Manure and excreta production will increase by the extensive of poultry farming, which if it is not well processed, enviromental problem will occur, such as air, water and soil pollution. Air pollution usually linked to dangerous ammonia and hydrogen sulphide gas forming process to the environment, so that attention and action are needed to minimize the effects. One of the processes to decrease the effects is by using zeolite as an adsorbent because it has ionic exchange and other molecule adsorption potential. Manure contain of mineral which can be used to produce the fertilizers. The objective of this study was to determine the best combination of zeolite supplemented on feed and litter to reduce the ammonia and hydrogen sulphide concentration of excreta and to increase the quality of broiler manure. This research used 360 broilers which were kept for five weeks. There were two factors treated to the chickens, Aclinop on the feed 0,0 (R0); 1,0 (R1); 2,0 (R2) and 3,0 (R3) kg/100kg) and zeolites on the litter (0,0 (L0); 2,5 (L1); dan 5,0 (L2) kg/m2). There were 12 treatments which were repeated three times each. The level of 0,0 kg Aclinop/100 kg feed and zeolites at level 2,5 kg/m2 (R0L1) was not only increase the daily body weight gain and decrease feed convertion rate on five week, but also reduce the concentration of ammonia and hydrogen sulphide. The level of 2,0 kg Aclinop/100 kg feed and zeolites at level 2,5 kg/m2 (R2L1) resulted the best combination to reduce the moisture of manure (15,70%) and increase C/N of manure (14). Meningkatnya populasi ayam broiler setiap tahunnya juga akan meningkatkan dampak negatif bagi ayam, manusia dan lingkungan akibat peningkatan emisi gas-gas beracun dan partikel-partikel lain yang dihasilkan dari limbah peternakan ayam broiler jika tidak ditangani dengan baik. Limbah peternakan ayam broiler memiliki kandungan mineral yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk yang digunakan untuk kesuburan tanah dan tanaman. Penambahan zeolit (Aclinop) dalam ransum dan zeolit pada litter ayam broiler merupakan usaha untuk mengurangi kadar NH3 dan H2S ekskreta disamping dapat meningkatkan kualitas manur ayam broiler. Zeolit memiliki kemampuan menukar ion yang dapat membantu dalam menurunkan kadar amonia, hidrogen sulfida, kadar air dan gas-gas beracun yang dihasilkan dari ekskreta ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi taraf penggunaan zeolit pada ransum dan litter ayam broiler dalam menurunkan emisi NH3 dan H2S ekskreta serta meningkatkan komposisi mineral manur ayam broiler. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April 2011. Tiga ratus enam puluh ekor DOC strain CP 707 digunakan dalam penelitian ini yang dibagi ke dalam 12 perlakuan dengan masing-masing tiga ulangan dan sepuluh ekor ayam broiler per kandang sebagai satu satuan unit percobaan. Ransum yang digunakan adalah CP 511 produksi PT Charoen Pokphand. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 4 x 3 (4 taraf pemberian Aclinop dalam ransum, yaitu 0; 1; 2; dan 3 kg/100 kg dan 3 taraf penaburan zeolit dalam litter yaitu 0; 2,5; dan 5 kg zeolit per m2 litter). Peubah yang diamati adalah kadar air, amonia, protein, hidrogen sulfida ekskreta dan komposisi mineral manur ayam broiler. Kadar amonia, hidrogen sulfida ekskreta dan komposisi mineral ayam broiler disajikan secara deskriptif. Perlakuan tanpa penambahan Aclinop 0 kg/100 kg ransum dan penaburan zeolit 2,5 kg/m2 litter (R0L1) memiliki tingkat penurunan produksi gas amonia dan hidrogen sulfida yang baik sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pertambahan bobot badan harian dan konversi ransum yang paling baik sampai minggu kelima. Perlakuan penambahan Aclinop 2 kg/100 kg ransum dan penaburan zeolit 2,5 kg/m2 litter (R2L1) memiliki kadar air manur (15,70%) terendah dan rasio C/N (14) tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Namun demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji tanam terhadap manur pada perlakuan R2L1