Show simple item record

dc.contributor.advisorSarianti,Tintin
dc.contributor.authorAnshori, Aa Ahmad
dc.date.accessioned2011-12-01T01:46:40Z
dc.date.available2011-12-01T01:46:40Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52059
dc.description.abstractPadi merupakan salah satu komoditi yang mempunyai potensi ekonomis untuk menambah pendapatan para petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi tersendiri bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan produksinya dengan harapan agar pada saat panen, memperoleh hasil penjualan tinggi guna memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan berjalannya pertumbuhan penduduk di Indonesia pemerintah harus dapat memenuhi kebutuhan cadangan pangan dan menjaga cadangan pangan nasional, oleh karena itu peningkatkan produksi perlu dilakukan. Padi ketan putih di Indonesia perlu dikembangkan walaupun penggunaannya masih terbatas untuk makanan tradisional, kue-kue dan minuman beralkohol. Karena persediaannya yang terbatas, Indonesia harus mengimpor beras ketan dari Thailand. Pada tahun 2009, pemerintah telah mengimpor beras ketan sebesar 102 ribu ton, sementara data impor tahun 2005-2008 rata-rata 90 ribu ton ketan putih. Indonesia mengimpor beras ketan dari Thailand, sedangkan daerah sentra produksi beras ketan di Indonesia hanya ada di tiga daerah, yaitu di Subang (Jabar), Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebutuhan konsumsi beras ketan di Indonesia belum diketahui, namun kemungkinannya hampir sama dengan kebutuhan impor, kebutuhan impor setiap tahun rata-rata sebesar 90 ribu ton, sehingga kebutuhan konsumsi sama dengan kebutuhan impor.en
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis usahatani padi jenis ketan putih (Oryza Sativa Glutinosa (Studi Kasus Desa Jatimulya, Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat)en


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record