dc.contributor.author | Pambudi, Nanda Dwi | |
dc.date.accessioned | 2011-11-09T03:09:37Z | |
dc.date.available | 2011-11-09T03:09:37Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51681 | |
dc.description.abstract | Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan atas pangan yang cukup, bergizi, dan aman menjadi hak asasi setiap orang. Saat ini, Indonesia menghadapi masalah gizi kurang. Salah satu masalah gizi yaitu kekurangan asupan mineral, diantaranya anemia gizi besi dan osteoporosis. Pemenuhan kebutuhan mineral diperoleh dengan cara mengkonsumsi bahan pangan baik yang berasal dari nabati maupun hewani. Pada makanan nabati jumlah ketersediaan mineral lebih sedikit dibandingkan makanan hewani. Hal ini disebabkan adanya bahan pengikat mineral seperti serat dan asam fitat yang dapat mengganggu penyerapan mineral. Sumber mineral yang paling baik berasal dari makanan hewani, salah satunya adalah keong mas. Pada umumnya keong mas dikonsumsi setelah mengalami proses pengolahan. Metode pengolahan dapat mempengaruhi kelarutan mineral, sehingga dilakukan penelitian mengenai pengaruh metode pengolahan terhadap kelarutan mineral keong mas. | en |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.subject | Bogor Agricultural University (IPB) | en |
dc.title | Pengaruh metode pengolahan terhadap kelarutan mineral keong mas (Pomacea canaliculata) dari perairan Situ Gede, Bogor | en |