Show simple item record

dc.contributor.authorYunita
dc.date.accessioned2011-10-04T02:54:49Z
dc.date.available2011-10-04T02:54:49Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51001
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan, dan devisa negara. Pada tahun 2004, bagi sekitar 956.664 kepala keluarga petani, serta memberikan sumbangan devisa terbesar kedua (bersamaan dengan karet) setelah kelapa sawit dengan nilai sebesar US$ 2,164 juta. Produksi kakao Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya luas areal. Kalau pada tahun 1967 produksi kakao mencapai 1.233 ton, maka tahun 2002 sudah mencapai 571.155 ton, dan data 91 persen merupakan perkebunan rakyat, perkebunan besar negara sebesar 5 persen, dan perkebunan besar swasta sebesar 4 persen. Potensi lahan dan iklim yang mendukung budidaya kakao, menjanjikan prospek yang cerah terutama karena produk kakao umumnya diekspor.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)en
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi aliran perdagangan biji kakao Indonesiaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record