dc.contributor.author | Menai, Enos Silpanus | |
dc.date.accessioned | 2011-07-25T07:20:12Z | |
dc.date.available | 2011-07-25T07:20:12Z | |
dc.date.issued | 2007 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/48954 | |
dc.description.abstract | Hasil kunjungan US-FDA tahun 1989/1992, UE 1993/1995 dan 2004 menyimpulkan bahwa subsistem manajemen mutu bahan baku di atas perahu/ kapal dan pelabuahan di indonesia sangat buruk. Hal ini menjadi nyata setelah bulan Desember 2005 UE menolak dan mengancam untuk mengembargo produk perikanan Indonesai karena didapati 14 (empat belas) kandungan antibiotik chloramphenicol. AS juga memberikan penalti pada produk perikanan Indonesia karena ditemukan 133 kasus terkontaminasi logam berat dan antibiotik. Januari 2006, kembali UE mengeluarkan CD 2006/23/EC yang mengancam ekspor produk perikanan Indonesia karena ditemukan kandungan logam berat dan histamin. Ini semua adalah kesalahan terstruktur seperti implementasi penerapan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No.10/MEN/2004 tentang pelabuahn perikanan. | en |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.subject | Bogor Agricultural University (IPB) | en |
dc.title | Tinjauan penangkapan hasil perikanan tangkap dan analisis prospek penerapan program HACCP pada pangkalan pendaratan ikan Manokwari Papua | en |