Sistem penunjang keputusan pengembangan agroindustri komoditas perikanan di Kabupaten Cirebon
Abstract
Secara geografis, wilayah Cirebon merupakan salah satu wilayah Indonesia yang terletak di utara pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan laut. Kondisi fisik ini memberikan keunggulan komparatif yang tidak dimiliki oleh daerah lain yang tidak mempunyai wilayah pesisir. Kondisi geografis tersebut membuat Cirebon menjadi salah satu daerah potensial untuk pengembangan perikanan tangkap maupun budidaya demi kesejahteraan penduduknya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi ikan pada tahun 2004 yang mencapai 41.074.960 kilogram. Namun demikian, dengan jumlah produksi ikan sebanyak itu, sampai saat ini hanya sebagian kecil saja jumlah dan jenis ikan yang dapat diolah oleh industri pengolahan modem yaitu sebanyak 9.054.000 kilogram, antara lain udang, ikan bawal, rajungan, kepiting, tuna dan beberapa jenis lainnya. Sisanya diolah oleh industri tradisional dan dikonsumsi langsung (DKP, 2005).