Show simple item record

dc.contributor.authorNafis, Faisal
dc.date.accessioned2011-07-08T07:05:44Z
dc.date.available2011-07-08T07:05:44Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47744
dc.description.abstractKebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Adanya peningkatan kebutuhan pangan di dunia akibat pertambahan penduduk telah mendorong adanya Revolusi Hijau. Namun, saat ini disadari revolusi hijau banyak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan termasuk manusia. Hal ini mendorong adanya sistem pertanian yang selaras dengan alam yang dikenal dengan pertanian organik. Beras sebagai salah satu komoditas pangan utama dunia telah banyak di budidayakan dengan sistem pertanian organik. Kebutuhan beras organik di dunia termasuk di Indonesia, terus meningkat dengan pesat seiring dengan meningkatnya permintaan bahan pangan organik, namun ketersediaan beras organik saat ini belum dapat mencukupi seluruh permintaan yang ada. Petani padi di Kab. Tasikmalaya telah merintis penanaman padi organik sejak tahun 2003 dan mendapatkan sertifikasi dari IMO dan Sucofindo sejak tahun 2008. Melalui kerjasama antara Gapoktan Simpatik dengan PT Bloom Agro pada tahun 2009 beras organik dari Kab.Tasikmalaya berhasil di ekspor ke Amerika. Namun saat ini belum seluruh petani padi organik mendapatkan sertifikasi, sehingga terdapat dua kelompok petani padi organik yaitu petani padi organik tersertifikasi dan petani padi organik non-sertifikasi. Selain itu, akibat keterbatasan kemampuan Gapoktan Simpatik menampung seluruh gabah hasil panen petani padi organik maka Gapoktan Simpatik hanya membeli gabah hasil panen petani padi organik tersertifikasi. Sedangkan petani padi organik non-sertifikasi memperoleh harga jual yang lebih rendah karena dibeli oleh tengkulak. Disamping itu hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan jalur tataniaga beras organik yaitu sistem tataniaga beras organik tersertifikasi dan sistem tataniaga beras organik non-sertifikasi. Dikhawatirkan apabila kondisi ini dibiarkan akan menghambat pengembangan agribisnis beras organik.en
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis usahatani dan sistem tataniaga beras organik di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Baraten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record