View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Economics and Management
      • UT - Agribusiness
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Economics and Management
      • UT - Agribusiness
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis usahatani dan sistem tataniaga beras organik di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

      Thumbnail
      View/Open
      Full Text (2.435Mb)
      Date
      2011
      Author
      Nafis, Faisal
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Adanya peningkatan kebutuhan pangan di dunia akibat pertambahan penduduk telah mendorong adanya Revolusi Hijau. Namun, saat ini disadari revolusi hijau banyak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan termasuk manusia. Hal ini mendorong adanya sistem pertanian yang selaras dengan alam yang dikenal dengan pertanian organik. Beras sebagai salah satu komoditas pangan utama dunia telah banyak di budidayakan dengan sistem pertanian organik. Kebutuhan beras organik di dunia termasuk di Indonesia, terus meningkat dengan pesat seiring dengan meningkatnya permintaan bahan pangan organik, namun ketersediaan beras organik saat ini belum dapat mencukupi seluruh permintaan yang ada. Petani padi di Kab. Tasikmalaya telah merintis penanaman padi organik sejak tahun 2003 dan mendapatkan sertifikasi dari IMO dan Sucofindo sejak tahun 2008. Melalui kerjasama antara Gapoktan Simpatik dengan PT Bloom Agro pada tahun 2009 beras organik dari Kab.Tasikmalaya berhasil di ekspor ke Amerika. Namun saat ini belum seluruh petani padi organik mendapatkan sertifikasi, sehingga terdapat dua kelompok petani padi organik yaitu petani padi organik tersertifikasi dan petani padi organik non-sertifikasi. Selain itu, akibat keterbatasan kemampuan Gapoktan Simpatik menampung seluruh gabah hasil panen petani padi organik maka Gapoktan Simpatik hanya membeli gabah hasil panen petani padi organik tersertifikasi. Sedangkan petani padi organik non-sertifikasi memperoleh harga jual yang lebih rendah karena dibeli oleh tengkulak. Disamping itu hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan jalur tataniaga beras organik yaitu sistem tataniaga beras organik tersertifikasi dan sistem tataniaga beras organik non-sertifikasi. Dikhawatirkan apabila kondisi ini dibiarkan akan menghambat pengembangan agribisnis beras organik.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47744
      Collections
      • UT - Agribusiness [3253]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository