Analisis kelayakan finansial bisnis MLM sebagai alternatif berwirausaha studi kasus: distributor Amway Indonesia dengan sistem network Twentyone
Abstract
Dewasa ini banyak kesempatan berwirausaha. Suatu karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan imbalan finansial, selain itu juga dapat menyediakan lapangan kerja baru. Untuk membangun suatu usaha, seorang wirausaha harus menilai kelayakan usaha tersebut dahulu, terlebih dari segi finansial. Hal ini dimaksudkan untuk menilai apakah usaha yang akan dibangun tersebut menguntungkan dan layak untuk dijalankan atau tidak. Metode yang sering digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha secara finansial diantaranya metode R/C, pendapatan usaha, PBP, NPV, Net B/C, IRR, dan cashflow. Untuk memulai bisnis Amway sebaiknya dilakukan analisis kelayakan usahanya, agar dapat diketahui bisnis tersebut menguntungkan dan layak atau tidak. Bisnis Amway dikatakan bisnis yang murah, karena modalnya yang relatif kecil. Tetapi dalam pelaksanaannya banyak biaya yang dikeluarkan guna menjalankan bisnis tersebut, oleh karena itu harus diteliti bagaimana kelayakan bisnis Amway. Bila bisnis Amway ternyata menguntungkan, maka bisnis ini dapat dijadikan alternatif berwirausaha. Penelitian difokuskan pada analisis kelayakan finansial bisnis Amway di Indonesia dengan sistem pendukung Network Twentyone (N21). Permasalahan utama yaitu : Bagaimana usaha bisnis IBO Amway, dilihat dari segi keuntungan, rasio penerimaan dengan biaya, waktu balik modal, dan analisis kriteria investasi; Bagaimana variabilitas IBO Amway dalam bisnis Amway. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : Menganalisis usaha bisnis Amway, dilihat dari segi keuntungan, rasio penerimaan dengan biaya, waktu balik, dan analisis kriteria investasi; Menjelaskan variabilitas IBO Amway dalam bisnis Amway.
Collections
- UT - Management [3473]