Kajian Pasar Internasional Komoditi Teh (Studi Kasus Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan)
Abstract
Pada tahun 1994, sebanyak 76.09 persen dari penerimaan devisa negara dihasilkan oleh sektor non migas dengan tanaman perkebunan sebagai salah satu penyumbang devisa yang paling penting bagi Indonesia. Komoditi ini merupakan salah satu komoditi terbesar kelima dari subsektor perkebunan setelah karet, kelapa, kopi dan coklat. Produksi teh Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, tetapi ternyata hal ini menimbulkan masalah bagi produsen teh Indonesia, terutama PT perkebunan yang memiliki andil sebesar 57.39 persen terhadap produksi total Indonesia. Dalam usaha peningkatan ekspor komoditi teh, Kantor pemasaran Bersama PT. Perkebunan (KPB PTP) sebagai saluran utama pemasaran teh Indonesia ke luar negri harus mampu menghadapi persaingan ketat antar produsen yang terjadi dalam industri komoditi teh tingkat internasional. Hal ini disebabkan masalah berlebihnya pasokan ini juga dialami oleh sebagian besar produsen teh internasional. Pada tahun 1993, Pasokan teh internasional mengalami kelebihan sebesar 88.000 ton.