Kajian Kelayakan Pendirian Industri Papan Partikel Berbahan Baku Limbah Industri Papan Artikel Berbahan Baku Limbah Industri Kayu Lapis di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Abstract
Wilayah muara sungai Barito, yang merupakan bagian dari Kabupaten Barito Kuala dan Kodya Banjarmasin adalah suatu wilayah perindustrian yang aktif dali menguntungkan bagi perekonomian propinsi Kalimantan Selatan. Wilayah ini mempunyai 14 industri kayu lapis, 54 buah industri penggergajian yang aktif, dan beberapa buah industri lem kayu. Berdasarkan perhitungan dan pengamatan, masih ada limbah proses produksi kayu lapis yang belum termanfaatkan, selain sebagian yang telah digunakan sebagai bahan baku papan blok, dan bahan bakar ketel uap. Sebagian dari limbah yang belum dimanfaatkan tersebut hanya digunakan sebagai penimbunan Ipengurukan lahan gambut dan belum digunakan untuk kegiatan yang lebih ekonomis. Berdasarkan jumlah limbah, pemakaian, dan sisa dari gabungan industri kayu lapis, didapat jumlah sisa limbah yang masih bisa digunakan sebagai bahan baku industri papan partikel rata-rata adalah 22058.1 1 m3 per bulan, angka ini memenuhi kebutuhan bahan baku untuk sebuah divisi industri papan partikel. Kebutuhan sebuah industri papan partikel berkapasitas 66000 papan partikel per tahun terhadap bahan baku kayu adalah sebesar 92400 m3 per tahun atau rata-rata sebesar 7700 m3 per bulan. apabila diambil angka jumlah limbah yang pertama pun ternyata bahan baku yang tersedia masih banyak. Dari segi kontinuitas bahan baku, hampir semua industri bayu lapis yang ada n1enunjuklcan kecenderungan stabil atau terjadi kenaikan secara stabil pada produksi kayu lapis mereka, dan juga berarti tersedianya bahon bak~ili ilibali yang Itontinu. Secara teknologi, industri papan partikel bulcan lagi sebuah industri yang masih dalam tahap percobaan, namun telah digunakan don berhasil dengall baik pada industri-industri sejenis.