| dc.description.abstract | Peternakan sapi perah uinutnnya berada di daerah dataran tinggi yang lnempunyai temperatur sejuk (10-21 OC) seperti Bandung, Bogor dail Malang. Selain itu ada juga petemakan yang dibangun di daerah dataran rendah dan umumnya berlokasi di dekat perkotaan atau pernukiman penduduk. Peternakan sapi perah Kebon Pedes, Bogor meixpakan salah satu contoh peternakan sapi perah yang berada di daerah perkotaan dan dekat dengan pemukirnan penduduk. Lokasi peternakan yang berada di daerah perkotaan yang padat penduduk seperti ini menyebabkan peternakan sapi perah Kebon Pedes tidak memiliki cukup lahan untuk penanaman hijauan inakanan ternak, sehingga para petemak biasanya mencari hijauan berupa rutnput lapangan dari luar daerah Kebon Pedes serta dapat pula memanfaatkan hijauan limbah pasar diantaranya klobot jagung untuk pakan ternak. Klobot jagung yang digunakan oleh para peternak di Kebon Pedes berasal dari jagung manis dan merupakan limnbah sayuran pasar sehingga dikhawatirkan masih mengandung residu pestisida yang berasal dari proses intensifikasi pertanian yang dilakukan oleh petani atau logam berat yang berasal dari lingkungan pertanian yang dapat mencemari produksi susu yang dihasilkan, sehingga akan membahayakan bagi konsumen apabila dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kualitas fisik dan kimia susu yang dihasilkan dari sapi perah yang mendapat pakan hijauan berupa klobot jagung, rumput lapangan, dan campuran keduanya, serta menentukan keberadaan residu pestisida dalam susu yang dihasilkan dari peternakan sapi perah Kebon Pedes. | id |
