dc.description.abstract | Kedelai (Glycine max Me'T.) merupakan sumber protein nabati bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebutuhan kedelai ini terus meningkat pesat. Sementara ilu peningkatan produksi kedelai nasional tidak dapat mengimbangi laju permintaan. Oleh karena itu kekurangan permintaan tersebut dipenuhi dengan impor. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan penggunaan kedelai lokal dan impor pada proses pembuatan tempe serta melakukan kajian finansial untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha produksi tempe. Metoda penelitian ini yailu mengambil tiga produsen tempe sebagai sampel penelitian. Setelah kedelai diolah mel~adi tempe kandungan airnya meningkat. Peningkatan kandungan air ini menyebabkan bobot tempe yang diperoleh menjadi lebih berat dibandingkan dengan bobo! awal keclelai. Dari penelitian ini cliperoleh konversi salu kilogram kedelai lokal terbenluk 1,42, 1,64 dan 1,68 kilogram tempe, sedangkan untuk keclelai impor terbentuk 1,51, 1,75 dan 1,79 kilogram lempe untuk masing-masing pengraJ 111. | id |