| dc.description.abstract | Winda Miranti. H24076133. Analisis Perilaku Pembelian dengan Menggunakan Market Basket Analysis pada Usaha Ritel (Studi Kasus Karima Swalayan, Bogor). Di bawah bimbingan Muhammad Syamsun Pertumbuhan pada sektor ritel menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang terjadi antara para pengusaha ritel. Data satistik menyatakan bahwa angka pertumbuhan usaha ritel di Indonesia menempati urutan kedua se-Asia Pasifik dengan angka pertumbuhan 14-15 persen per tahun. Melihat kondisi tersebut para pengusaha ritel perlu melakukan upaya agar tetap bisa bertahan dan bersaing dengan pengusaha ritel lainnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mempelajari pola perilaku pelanggan. Pola tersebut dapat diketahui dengan memanfaatkan data transaksi yang kemudian diolah untuk mendapatkan pola dari barang yang sering dibeli secara bersamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui aplikasi Market Basket Analysis dari data transaksi dengan menggunakan teknik asosiatif; (2) Mengidentifikasi beberapa tipe dari kaidah assosiasi (association rules) yang berkaitan dengan data penjualan; (3) Menentukan pola dari produk-produk yang sering dibeli bersamaan oleh konsumen Karima Swalayan. Penelitian ini dilakukan di Karima Swalayan yang beralamat di Jalan Tegallega no. 82 RT 005/ RW 01 Kelurahan Tegallega. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, data ini berasal dari database penjualan Karima Swalayan selama bulan November. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Market Basket Analysis dengan menggunakan rule algoritma apriori. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat assosiasi terhadap beberapa barang yang cukup signifikan. Aplikasi dari Market Basket Analysis dapat digunakan untuk melihat assosiasi barang dari beberapa variabel. Variabelvariabel tersebut terdiri dari varibel antar item, variabel diskon dan variabel waktu. Kaidah assosiasi yang dapat dilihat dari hasil pengolahan data penjualan terdiri dari Coverage, Support, Strenght/Confidence, Lift dan Leverage. Setelah data penjualan diolah terdapat beberapa assosiasi yang dihasilkan. Pengolahan data terhadap variable antar item menghasilkan hubungan antara ABC SUSU 10'S -> ABC MOCCA 10'S. Kaidah assosiasi yang dihasilkan menyatakan bahwa kedua item ini memiliki hubungan yang cukup kuat dan berkorelasi positif. Pengolahan data terhadap variabel diskon menghasilkan hubungan antara ABC SUSU 10'S 0% -> ABC KECAP SAC. 18'S 0%. Hasil tersebut menyatakan bahwa pemberian diskon yang dilakukan belum cukup efektif untuk menarik minat membeli dari konsumen, terbukti dari beberapa rules dengan nilai kemunculan yang paling banyak menyatakan bahwa item-item yang dibeli bukanlah item yang diberi diskon. Pengolahan terhadap variabel waktu menyatakan bahwa waktu pembelian yang paling banyak dilakukan pada pagi hari dengan rentang waktu mulai dari pukul 09.00-13.00 WIB. Assosiasi yang telah diperoleh dapat digunakan sebagai informasi untuk strategi peningkatan penjualan dari karima Swalayan. | id |