Analisis kinerja keuangan PT. Jaya Teknik Indonesia periode 1999-2003
Abstract
Salah satu bidang usaha yang berperan penting dalam pembangunan infrastruktur adalah usaha jasa konstruksi. Setelah krisis moneter yang melanda Indonesia pada pertengahan bulan Agustus 1997 dan timbunan kredit macet senilai 75 trilliun rupiah pada sektor ini sempat membuat usaha konstruksi mengalami kemunduran yang menyebabkan pembangunan sarana dan prasarana macet dan jutaan penduduk kehilangan lapangan pekerjaan. Namun, sejak tahun 2000, industri konstruksi tumbuh kembali, hal ini dapat dilihat dari catatan Biro Pusat Statistik, dimana jumlah perusahaan konstruksi mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahunnya. Hal ini juga menimbulkan persaingan yang makin ketat diantara para kontraktor, ditambah lagi adanya tuntutan globalisasi ekonomi terutama dalam implementasi AFTA. dan mengharuskan setiap perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh PT. Jaya Teknik Indonesia adalah dengan memperluas lingkup usahanya, tidak hanya pada jasa konstruksi bagian elektrikal dan mekanikal, tapi juga perdagangan dan jasa pemeliharaan. Dalam melakukan strategi tersebut, perusahaan tidak lepas dari masalah-masalah yang dihadapinya, diantaranya adalah kondisi perusahaan yang mempunyai modal terbatas dan mencari pinjaman dari luar bukanlah hal yang mudah. karena bank-bank di Indonesia masih mengalami krisis internal dan perusahaan belum mempunyai posisi yang aman bagi kreditur. Untuk melakukan strategi tersebut, tentunya harus didukung oleh kinerja keuangan yang baik dari perusahaan, sehingga tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan memaksimumkan kemakmuran pemilik saham dapat tercapai.
Collections
- UT - Management [3448]