Perbandingan Pendapatan Usahatani Tomat Beef dengan Smart Farming dan Konvensional
Abstract
Smart farming memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas,
dan efisiensi sumber daya. Tujuan penelitian adalah menganalisis struktur biaya,
penerimaan, pendapatan, efisiensi biaya, imbalan faktor produksi, dan uji beda.
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh 20 petani tomat beef Asosiasi
Agrotani Lembang dengan rincian 10 petani smart farming dan 10 petani
konvensional. Perbedaan utama terletak pada teknik penyiraman, meskipun
keduanya menggunakan greenhouse. Biaya usahatani smart farming lebih tinggi
karena adanya penyusutan alat dari sistem smart irrigation dan greenhouse,
penerimaan yang diperoleh lebih besar karena peningkatan output produksi serta
rata-rata luas lahan yang lebih luas. Nilai R/C atas biaya tunai dan biaya total pada
usahatani smart farming lebih tinggi dibandingkan konvensional. Selain itu, nilai
return to total capital dan return to labor juga lebih tinggi, sehingga dapat
disimpulkan bahwa usahatani tomat beef dengan sistem smart farming lebih efisien
dibandingkan dengan usahatani konvensional.
Collections
- UT - Agribusiness [4765]
