Analisis Peran Inkubator Bisnis Teknologi Berbasis Entrepreneurial Marketing Terhadap Kinerja Umkm
View/ Open
Date
2019Author
Riandini, Esfi
Suharjo, Budi
Nurrochmat, Dodik R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Pertumbuhan dan perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) pada tahap start up memiliki peran penting terutama terhadap
kesejahteraan ekonomi di masing-masing negara. Walau demikian, kegagalan
usaha pada tahap start up cenderung memiliki risiko kagagalan usaha yang lebih
besar dibandingkan dengan tahap scale up. Pada tahap start up sebuah UMKM
memerlukan dukungan dan fasilitas sehingga usahanya dapat berkembang, salah
satunya adalah dengan mengikuti Program Inkubator Bisnis Teknologi.
Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) merupakan instrumen kebijakan dalam
bentuk skema pendanaan untuk UMKM pemula (tenant) berbasis teknologi. IBT
memiliki peran untuk meningkatkan daya saing UMKM, sehingga UMKM
pemula mampu bertahan dan berkembang di pasar domestik dan global yang
kompetitif. Efisiensi keberhasilan IBT masih sangat rendah. Berdasarkan data dari
salah satu Inkubator Bisnis dalam Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT),
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti),
efisiensi program IBT hanya sekitar 30 %.
Kinerja UMKM tenant yang mengikuti program IBT dilakukan dengan
konsep Entrepreneurial Marketing (EM). Konsep EM sangat cocok digunakan
terhadap UMKM karena dapat menjelaskan kegiatan pemasaran dengan pola pikir
entrepreneurial. Konsep ini menggabungkan marketing orientation dan
entrepreneurial orientation. Analisis kinerja UMKM dilakukan dengan
menggunakan konsep EM melalui pendekatan tujuh aspek EM (pro-activeness,
calculated risk taking, innovativeness, opportunity focus, resources leveraging,
customer intensity dan value creation). Ketujuh aspek ini digunakan untuk
mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi kinerja UMKM.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aspek-aspek yang
mempengaruhi kinerja UMKM dalam sebuah IBT, serta untuk menganalisis
hubungan keterkaitan antara aspek EM yang diteliti. Responden penelitian ini
terdiri 77 UMKM yang mengikuti IBT pada PPBT, Kemenristekdikti. Responden
dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling.
Analisis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode regresi logistik
biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek EM memiliki pengaruh
terhadap kinerja UMKM. Aspek EM yang memiliki pengaruh paling signifikan
adalah customer intensity dan calculated risk taking. Sehingga, untuk
meningkatkan kinerja UMKM perlu dikembangkan metode pelatihan di IBT yang
terfokus pada pengembangan aspek EM khususnya aspek customer intensity dan
calculated risk taking.
Collections
- MT - Business [4044]
