| dc.description.abstract | Meningkatnya persaingan di dunia perbankan membuat salah satu unit
bisnis penyalur kredit PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yaitu Sentra
Kredit Kecil Bogor mengalami penurunan kinerja dari tahun ke tahun. Penurunan
kinerja tersebut diukur dari sisi penyaluran kredit yang masih jauh dari target yang
ditetapkan manajemen, maupun diukur dari tingkat kredit macet (Non Performing
Loan) sebagai indikator tingkat kesehatan bank. Penurunan kinerja tersebut pada
akhirnya memaksa SKC Bogor menjadi salah satu unit bisnis kredit dengan
kinerja terendah pada tahun 2014.
Penelitian ini mengkaji faktor-faktor strategis yang menjadi mempengaruhi
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, baik ditinjau dari sisi internal (kekuatan
dan kelemahan) maupun sisi eksternal (peluang dan ancaman). Hal tersebut guna
melihat efektivitas strategi perusahaan dalam memanfaatkan kekuatan internal dan
menangkap peluang yang ada di pasar dalam menghadapi kelemahan internal dan
ancaman eksternal. Identifikasi dan evaluasi faktor strategis tersebut digunakan
untuk merumuskan beberapa alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi
bagi perusahaan dalam menyalurkan kredit yang sesuai dengan prinsip kehatihatian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi perusahaan belum cukup
efektif dalam menggunakan seluruh kekuatan perusahaan untuk menanggulangi
kelemahan perusahaan. Kemudahan pelayanan yang diberikan kepada debitur,
komunikasi antara pegawai dengan debitur, dan teknologi yang dimiliki
perusahaan secara bankwide menjadi faktor kekuatan dimiliki perusahaan.
Sedangkan suku bunga pinjaman di BNI dan lamanya waktu proses pemberian
kredit yang tidak jarang melebihi ketentuan menjadi faktor kelemahan yang harus
diperbaiki perusahaan. Dari sisi eksternal, strategi perusahaan sudah cukup efektif
dalam memanfaatkan peluang yang ada di pasar untuk menghadapi ancaman atau
tantangan eksternal. Pangsa pasar BNI di Kota Bogor, perkembangan informasi
dan teknologi, serta semakin terbukanya pola pikir masyarakat tentang dunia
perbankan menjadi peluang bagi perusahaan. Sedangkan suku bunga dan pricing
bank pesaing, serta kondisi ekonomi dalam negeri menjadi ancaman yang harus
dihadapi dalam menjalankan bisnisnya. Di samping itu berdasarkan identifikasi
dan evaluasi faktor strategis, strategi pemanfaatan supply chain debitur eksisting
yaitu dengan menyalurkan kredit kepada pemasok dan pelanggan debitur menjadi
strategi prioritas bagi perusahaan dalam melakukan penyaluran kredit secara
prudent. | |