Hubungan Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga Dan Alokasi Waktu Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga per kapita, tingkat pendidi-kan orangtua, motivasi belajar, cara belajar, alokasi waktu belajar dan alokasi waktu menonton televisi dengan prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Data Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 110 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, selama tiga bulan dari bulan Mei sampai Juli 1995. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. primer terdiri dari data identitas keluarga yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapa-tan keluarga, motivasi belajar, cara belajar dan alokasi waktu siswa. Data sekunder meliputi keadaan umum sekolah dan nilai rapor siswa semester IV tahun ajaran 1994/1995. Analisis data dilakukan secara deskriptif statistik. Untuk mengetahui hubungan peubah bebas dengan prestasi belajar digunakan analisis korelasi Spearman, sedangkan untuk mengetahui pengaruh peubah bebas terhadap prestasi belajar digunakan analisis regresi linier berganda. dan Contoh pada penelitian ini terdiri dari 24 siswa laki-laki (41,6%) dan 36 siswa perempuan (58,4%). Usia siswa berkisar dari 13-17 tahun, rata-rata 14,2 tahun. Jumlah anggota keluarga berkisar antara 3-10 orang, dengan rata-rata 6 orang. Sebagian besar (45%) anggota keluarga kurang dari 6 orang. Pendidikan orang tua siswa berkisar dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Persentase terbesar pendidikan ayah siswa adalah SMA (45%), sedangkan pendidikan ibu adalah SD (48,33%). Sebagian besar (26,67%) pekerjaan ayah adalah sebagai pegawai negeri, sedangkan ibu sebagai ibu rumah tangga (58,33%). Besar pendapatan keluarga siswa berkisar dari Rp 150.000 sampai Rp 1.000.000, sebagian besar (65%) berpendapatan sedang (Rp 33.294 Rp 109.916). Motivasi belajar siswa sebagian besar sedang (66,67%). Sebagian besar siswa memiliki cara belajar saat akan ujian saja (46,67%). Waktu yang diguna-kan siswa untuk menonton televisi (2,85 jam) lebih banyak daripada waktu yang digunakan untuk belajar (1,32 jam). Prestasi belajar siswa yang diukur dengan jumlah nilai rapor sebagian besar kurang dari 77 (63,33%), sedangkan yang diukur dengan jumlah nilai mata pelajaran yang di-EBTANAS-kan sebagian besar kurang dari 39 (51,67%). Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah pendapatan keluarga per kapita, tingkat pendidikan orangtua, motivasi belajar, cara belajar dan alokasi waktu belajar. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah pendapatan keluarga per kapita dan motivasi belajar siswa. Semakin tinggi pendapatan keluarga per kapita, tingkat pendidikan orangtua, motivasi belajar, maka akan semakin baik prestasi belajar siswa. Demikian juga dengan cara belajar, semakin baik cara belajar, semakin lama alokasi waktu belajar, maka semakin baik prestasi belajar siswa. Alokasi waktu menonton televisi tidak berhubungan langsung dengan prestasi belajar tetapi berhubungan nega-tif dengan lamanya alokasi waktu belajar. Semakin banyak waktu menonton televisi semakin sedikit waktu belajar siswa. Perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.