Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk Pelangsing (Studi Kasus Pada Wanita Di Dki Jakarta) Jakarta)
View/ Open
Date
1994Author
Amri, Ihsan Ul
Pranadji, Diah K.
Martianto, Drajat
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari proses pe-ngambilan keputusan dalam membeli produk pelangsing; mengetahui media komunikasi, konsep diri dan motivasi yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan; mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan gizi dengan tahap penilaian alternatif; dan mengetahui preferensi konsumen terhadap produk pelangsing pada wanita kawin dan tidak kawin.
Penelitian dilakukan di DKI Jakarta dari bulan Desem-ber 1993 sampai Januari 1994. Responden berjumlah 39 orang yang terdiri dari 20 orang wanita tidak/belum kawin dan 19 orang wanita yang sudah kawin. Data yang dikumpul-kan merupakan data primer, meliputi: identitas responden (umur, berat badan, tinggi badan, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan), pendapatan suami, proses pengambilan ke-putusan; motivasi, konsep diri, pengalaman, pengetahuan gizi, dan preferensi responden terhadap produk pelangsing. Data dikumpulkan dengan tehnik kuisioner melalui surat (mail questioneres).
Data diolah dengan tehnik tabulasi silang dan distri-busi frekuensi (Singarimbun & Effendi, 1989), kecuali da-ta konsep diri diolah dengan tehnik semantic differential (Loudon & Dellabitta, 1984). Data konsep diri dianalisa secara deskriptif dan analisa profil, sedang data lain hanya secara deskriptif.
Berdasarkan pendapatan, pendidikan dan tempat pembeli-an responden tergolong masyarakat kelas menengah ke atas. Secara umum proses pembelian produk pelangsing antara wanita yang sudah kawin tidak berbeda dengan wanita yang belum/tidak kawin, kecuali dalam hal konsep diri dan motivasi terdapat penekanan yang sedikit berbeda.
Sebelum menggunakan produk, umumnya responden sudah menganggap berat badan sebagai masalah, karena alasan ke-sehatan (seperti menghindari penyakit jantung, darah ting-gi, dan diabetes) dan penampilan. Alasan penampilan ter-cermin dari konsep diri responden. Secara umum konsep penampilan yang berpengaruh dalam pengunaan produk pe-langsing adalah konsep seksi, cantik, dan berani. Konsep diri yang lebih berpengaruh pada responden tidak kawin adalah konsep seksi dan cantik, sedangkan pada responden yang sudah kawin adalah konsep seksi, rapi, cantik, gaya, menarik, berani, dan bugar. Alasan-alasan ini mencermin-kan keterlibatan responden tergolong tinggi dalam pembeli-an produk pelangsing. Kedua alasan ini pulalah yang menjadi motif dalam pe-makaian produk pelangsing. Responden yang sudah kawin le-bih mengutamakan motif kesehatan, sedang yang belum kawin lebih mengutamakan alasan penampilan.
Media komunikasi yang paling berpengaruh dalam pembe-lian produk pelangsing ini adalah media komunikasi massa, seperti majalah, televisi, dan leaflet, terutama dalam bentuk iklan. Sekalipun keterlibatan tergolong tinggi, namun umumnya responden tidak menyempatkan diri untuk mencari informasi lebih lanjut yang berhubungan dengan produk. Akibatnya tindakan penilaian terhadap produk lebih banyak dilakukan pada saat atau setelah menggunakan produk, sehingga banyak responden yang sering terlibat berganti-ganti merek.
Dalam menentukan pilihan merek yang akan dibeli, aspek yang dipertimbangkan responden berturut-turut adalah ke-sehatan, kandungan zat gizi, dan kepraktisan produk. Pemilihan bentuk produk yang akan dibeli juga sangat dipengaruhi oleh preferensi (kesukaan) yaitu kesukaan terhadap rasa dan kepraktisan penggunaannya. Bentuk produk yang paling digemari adalah susu, sedang merek yang disukai dan biasa dibeli secara berurutan adalah Tropicana Slim, WRP, Carnation, Newshape, dan Slimming Tea.
Pembelian produk biasa dilakukan di pasar swalayan dalam skala kecil, bersamaan dengan pembelian kebutuhan lain. Sebagian besar (63,1%) responden sudah menggunakan produk pelangsing lebih dari 6 bulan. Umumnya responden telah memakai lebih dari satu merek produk. Sekalipun banyak responden (82,1%) yang mengalami penurunan BB setelah menggunakan produk pelangsing (rata-rata 4,5 kg/orang), namun masih banyak yang merasa tidak puas. Tidak terdapat tendensi bahwa makin lama seseorang menggu-nakan produk pelangsing dibandingkan orang lain maka makin tinggi derajat kepuasannya.
Berdasarkan ciri (karakteristik) proses pengambilan keputusan yang dilalui responden, maka tipe pemecahan masalah dalam pembelian produk pelangsing ini cenderung mengarah pada tipe limited problem solving (LPS).
