Pengaruh Pemberian Dosis Monosodium Glutamat (Msg) Terhadap Tikus
Abstract
Kekurangan vitamin A merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia (Tarwotjo dkk., 1979), yang dapat mengakibatkan terjadinya kebutaan serta berperan dalam tingginya angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) terutama pada bayi dan anak balita. Salah satu upaya untuk menanggulangi masalah tersebut adalah melalui fortifikasi bahan pangan tertentu dengan vitamin A, yang merupakan salah satu cara yang dapat memberikan hasil yang nyata dalam waktu yang singkat. Monosodium Glutamat (MSG) merupakan pilihan pertama berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan sebagai wahana fortifikasi vitamin A. MSG ini telah menimbulkan perbedaan pendapat pada masyarakat tentang berbahaya tidaknya MSG bag1 Penggunaan kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penga-ruh pemberian dosis MSG 0.15 g 6.00 g per kg bobot badan yang dicampur dalam ransum secara ad libitum selama 3 bulan pada hewan percobaan tikus yang telah disapih terha-dap jumlah konsumsi, pertambahan bobot badan, bobot dan gambaran makroskopis dari organ hati, ginjal tikus. Pemberlan dosis MSG 0.15 6.00 g per kg bobot badan yang dicampur dalam ransum secara ad libitum tidak mempe-ngaruhi secara nyata jumlah ransum yang dikonsumsi, per-tambahan bobot badan, bobot organ hati, ginjal dan otak tikus percobaan. Pemberian MSG pada dosis tersebut juga tidak mempengaruhi pada gambaran makroskopis organ ginjal dan otak tikus percobaan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena konsentrasi glutamat darah belum melampaui kapasi-tas metabolisme asam glutamat di dalam organ ginjal dan otak tikus. Otak memiliki "blood brain barrier" sebagai proteksi sel otak terhadap konsentrasi yang meningkat dari glutamat darah.
(1) Pemberian dosis MSG mulai 0.15 g per kg bobot badan yang dicampur dalam ransum secara ad libitum telah menga-kibatkan perubahan pada gambaran makroskopis organ hati. Perubahan yang terjadi tersebut ada 3 macam, yaitu: lobulasi jelas; (2) lobulasi jelas dan agak pucat; agak pucat. Semakin tinggi tingkat dosis MSG yang dibe-rikan maka: (1) semakin banyak jumlah tikus yang menga-lami perubahan pada organ hati; (2) cenderung semakin (3) banyak macam perubahan yang terjadi pada organ hati (lebih dari satu macam perubahan). Perubahan pada gambaran ma-kroskopis tersebut diduga karena mulai pada dosis 0.15 per kg bobot badan telah melampaui kapasitas hati untuk melakukan metabolisme glutamat. Organ hatl mengalami degenerasi pada derajat yang ringan.
