Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Peran Ibu Dalam Pengasuhan Dan Kecerdasan Emosional Anak Usia Sekolah
Abstract
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis kepuasan ibu terhadap kehidupan keluarga dan pekerjaan, harapan ibu terhadap anak serta hubungannya dengan tipe pengasuhan emosional dan kecerdasan emosional pada anak usia sekolah. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik ibu, kepuasan ibu terhadap kehidupan keluarga, kepuasan ibu terhadap pekerjaan dan harapan ibu terhadap anak, (2) Mengidentifikasi karakteristik anak, tipe pengasuhan emosional dan tingkat kecerdasan emosional pada anak usia sekolah; (3) Menganalisis hubungan antara karakteristik ibu dengan kepuasan ibu terhadap keluarga, kepuasan ibu terhadap pekerjaan rumah tangga dan harapan ibu terhadap anak; (4) Menganalisis hubungan antara kepuasan ibu terhadap kehidupan keluarga, kepuasan terhadap ibu pekerjaan rumah tangga dan harapan ibu terhadap anak dengan tipe pengasuhan emosional pada anak usia sekolah; (5) Menganalisis hubungan antara karakteristik anak dan tipe pengasuhan emosional dengan tingkat kecerdasan emosional anak usia sekolah.
Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang bertema Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Tipe Pengasuhan oleh Ayah dan Ibu terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia Sekolah" yang dilaksanakan di SD Yavasan Pendidikan Nasional Tugu Ibu, Depok. Contoh dari penelitian ini adalah anak berusia 11 tahun yang duduk di kelas V SD. Jumlah contoh 60 anak yang masih mempunyai ayah dan ibu, yang dipilih secara purposif. Responden dari penelitian ini adalah ibu dan anak. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni 2004. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer meliputi: Karakteristik anak, karakteristik ibu, kepuasan ibu terhadap kehidupan keluarga, kepuasan ibu terhadap pekerjaan, harapan ibu terhadap anak, tipe pengasuhan emosional ibu dan kecerdasan emosional anak. Data sekunder meliputi Keadaan umum sekolah, fasilitas sekolah, jumlah siswa. Data primer dikumpulkan dengan tehnik wawancara menggunakan alat bantu kuesionar. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS 10,0 for Windows.
Berdasarkan karakteristık ibu, umur ibu contoh bekisar antara 25-55 uahun, yang termasuk dewasa awal (20-40 tahun) sebanyak 58,3% dan dewasa madya (40-60 tahun) sebesar 41,7%. Tingkat pendidikan ibu menyebar mulai SLTA/SMK sampai $2 Persentase terbesar ibu berpendidikan D3 (38,3%) dan persentase terkecil berpendidikan SLTA/SMK (30,0%). Pendapatan keluarga/kapita/bulan contoh mencakup tiga kategori, yaitu pendapatan rendah (Rp.389.900), sedang (Rp. 389,900<X< Rp.776.400) dan tinggi (2Rp.776.400). Persentase terbesar keluarga dalam penelitian ini termasuk dalam kategori keluarga dengan pendapatan tinggi (55.0%), sedangkan persentase paling kecil adalah keluarga dengan pendapatan rendah (6,7%). Lebih dari setengah contoh termasuk keluarga kecil (≤4 orang) yaitu sebesar 53,3% dan selebihnya merupakan keluarga besar (4 orang). Pada variabel kepuasan ibu terhadap kehidupan keluarga, lebih dari setengah ibu termasuk dalam kategori puas (60,0%) dan persentase yang paling kecil terdapat pada kategori sangat puas (6,7%). Untuk kepuasan ibu terhadap pekerjaan rumah tangga, persentase terbesar berada pada kategori puas (81,7%), disusul kemudian sangat tidak puas (13.3%) dan tidak puas (5,0%). Untuk variabel harapan ibu terhadap anak, sebagian besar ibu memiliki harapan psikologi (61,7%). Selebihnya adalah harapan ekonomi (28,3%), harapan sosial (3,3%) serta variasi gabungan dari ketiga harapan tersebut (psikologi dan sosial, psikologi dan ekonomi, sosial dan ekonomi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa contoh berjenis kelamin perempuan sebanyak 53.3% dan laki-laki sebanyak 46.7%. Sebagian besar contoh termasuk dalam kategori anak sulung (55.0%), sedangkan sebagian kecil termasuk anak tunggal (1,7%). Dari penelitian ini juga diketahui bahwa sebagian besar ibu termasuk tupe Pengasuh Emosi (96,6%), sisanya menyebar pada tipe Mengabaikan dan Laissez-Faire masing-masing sebesar 1,7% dan tidak ada ibu yang termasuk dalam tipe Tidak Mendukung. Dalam penelitian ini, kecerdasan emosional anak mencakup lima aspek, vaitu kesadaran emosi diri, pengendalian emosi diri, kemampuan memotivasi diri. kemampuan empati dan kemampuan membina hubungan. Secara umum sebagian besar anak (65%) memiliki tingkat kecerdasan emosional baik. Selebihnya memiliki kecerdasan emosional cukup (30%) dan kurang (5%). Jika dianalisis berdasarkan kelima aspek kecerdasan emosional, maka kecerdasan emosional contoh sebagian besar mengumpul pada kategori baik untuk setiap aspek, kecuali untuk aspek kesadaran emosi diri yang sebagian besar mengumpul pada kategori cukup.
Hasil korelasi Spearmen menunjukkan tidak ada hubungan (p>0,05) antara karakteristik ibu (tingkat pendidikan dan umur ibu) dan tingkat pendapatan keluarga dengan kepuasan ibu terhadap keluarga, kepuasan ibu terhadap pekerjaan rumah tangga dan harapan ibu terhadap anak. Dengan uji yang sama, tidak ada hubungan (p>0,05) antara tipe pengasuhan emosional ibu dengan kecerdasan emosional anak. Begitu pula hasil analisis statistik antara kepuasan ibu terhadap keluarga, kepuasan ibu terhadap pekerjaan rumah tangga dan harapan ibu terhadap anak yang dihubungkan dengan tipe pengasuhan.
Hasil analisis statistik uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (P<0,05) antara karakteristik anak (jenis kelamin dan urutan kelahiran) dengan kecerdasan emosional anak. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kecerdasan emosional anak perempuan lebih baik dibandingkan anak laki-laki. Sementara itu, anak sulung mempunyai kecerdasan emosional lebin baik dibandingkan dengan anak yang lainnya (anak tengah, bungsu dan tunggal).
Mengingat karakteristik anak (jenis kelamin dan urutan kelahiran) berhubungan dengan kecerdasan emosional anak, dimana anak perempuan dan anak sulung mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi, maka kepada orang tua disarankan untuk melakukan pengasuhan emosional yang sama baiknya kepada semua anak, tidak hanya kepada anak perempuan dan anak sulung
