Show simple item record

dc.contributor.authorBudiman, Arief
dc.date.accessioned2010-05-08T11:09:45Z
dc.date.available2010-05-08T11:09:45Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16529
dc.description.abstractPepaya banyak ditanam di Indonesia yang ditunjukkan oleh jumlah produksi tahun 2000 mencapai 452.000 ton. Tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya sebagai bahan pengempuk daging. Getah pepaya diperoleh dengan cara menyadap buah dari bag ian pangkal hingga ujung buah. Pengeringan getah pepaya dilakukan dengan suhu rendah untuk menghasilkan papain kasar. Getah pepaya mempunyai kandungan enzim protease yang terdiri dari papain, kimopapain dan lisozim. Papain tergolong pada protease sulfhidril yang dicirikan dengan adanya gugus SH aktif. Papain mempunyai enam gugus SH akan tetapi hanya dua yang aktif. Papain terdiri dan 212 rantai asam amino, asam amino yang banyak menyusun papain adalah glisin yaitu 13.58 persen. pH yang optimal untuk papain adalah enam sampai dengan delapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi etanol dan lama pengendapan terhadap aktivitas enzim protease. Selain itu dilakukan pengkajian terhadap jenis pelarut dan optimasi konsentrasi pelarut yang digunakaan pada proses ekstraksi. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kadar protein, aktivitas proteolitik enzim. Kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode lowry, sedangkan aktivitas proteolitik diukur dengan menggunakan metode N·Amano. Kedua parameter diatas digunakan untuk menentukan aktivitas spesifik enzim yaitu aktivitas proteolitik per mg protein. PengkaJian mengenai pengaruh bahan pengendap dalam hal ini etanol dan lama pengendapan terhadap aktivitas spesifik enzim dilaksanakan pada awal penelitian. Etanol akan mengubah interaksi papain dengan air, sehingga kelarutan papain dalam air menurun yang ditandai dengan terbentuknya endapan. Makin lama filtrat kontak dengan etanol dapat mengubah stuktur papain sehingga terjadi perubahan aktivitas enzim. Konsentrasi etanol yang paling optimal untuk digunakan adalah 40 persen (v/v) dengan lama pengendapan selama satu menit yang menghasilkan aktivitas spesifik relatif sebesar 91 persen. Selanjutnya dilakukan pengkajian terhadap jenis pelarut pada proses ekstraksi papain. Selain itu juga dikaji mengenal pengaruh konsentrasi pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi. Pelarut yang digunakan pada proses ekstraksi terdirl dari air, bufer fosfat 0.05 M dan etanol 70 persen. Bufer fbsfat 0.05 M memberikan nilai aktivitas spesifik yang paling tinggi yaitu sebesar 5.193. Kemudian konsentrasi bufer fosfat yang memberikan nilai aktivtas spesifik yang paling tinggi adalah 0.05 M.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKajian Terhadap Pengaruh Etanol Sebagai Bahan Pengendap Dan Pengaruh Air, Bufer Fosfat Serta Etanol Pada Ekstraksi Papainid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record