Show simple item record

dc.contributor.advisorSalundik
dc.contributor.advisorFuah, Asnath Maria
dc.contributor.authorUtami, Tamara Putri
dc.date.accessioned2025-07-18T03:20:35Z
dc.date.available2025-07-18T03:20:35Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/165263
dc.description.abstractLimbah peternakan akan menjadi masalah jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Kotoran sapi saat ini belum dimanfaatkan dengan baik, padahal kotoran sapi mengandung protein yang cukup yaitu 8,3%. Selain itu juga kotoran ternak yang belum dimanfaatkan dengan baik yaitu kotoran jangkrik dan kotoran ulat hongkong. Ketiga jenis kotoran tersebut dapat dimanfaatkan salah satunya yaitu pengolahan limbah dengan proses vermicomposting dengan menggunakan bantuan cacing tanah. Vermikompos berasal dari sisa pencernaan cacing tanah yang mengandung unsur hara yang bagus untuk tanaman. Spesies Lumbricus rubelus dipilih karena memiliki toleransi lingkungan yang baik, dapat berkembang dengan baik, serta memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis produktivitas cacing L. rubellus dengan pencampuran kotoran sapi dan kotoran jangkrik serta perncampuran kotoran sapi dan kotoran ulat hongkong pada media hidupnya dan kualitas vermikmpos yang dihasilkan melalui uji tanam pada tanaman kangkung dan uji kimia pupuk organik. Kotoran sapi yang digunakan dalam penelitian ini diangin-anginkan yang bertujuan mengurangi kadar air dan amoniak. Kotoran jangkrik dan kotoran ulat hongkong difermentasi selama 7 hari. Wadah uji berupa kotak plastik sebanyak 33 unit yang sudah dilubangi dan dibersihkan. Seluruh wadah uji diisi kombinasi media sebanyak 2 kg. Cacing L. rubellus ditebar pada media yang telah berisi kombinasi media dengan bobot 50 g. cacing yang digunakan yaitu cacing tanah dewasa yang ditandai dengan menonjolnya klitelum pada tubuhnya. Pemeliharaan cacing tanah dilakukan selama 42 hari dan pemanenan vermikompos dilakukan pada hari ke-42. Uji tanam pada tanaman kangkung dimulai dari pemilihan benih kangkung dengan melakukan perendaman kemudian dipisahkan dari benih yang mengambang. Penanaman kangkung dilakukan menggunakan polybag plastik dengan menambahkan vermikompos dan tanah dengan perbandingan 1:1. Selama penanaman, dilakukan penyiraman dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Pemanenan kangkung dilakukan pada hari ke-28 pengamatan Penggunaan kotoran sapi dengan pencampuran kotoran jangkrik sebagai media hidup cacing tanah berpengaruh terhadap produktivitas cacing L. rubellus. Penggunaan kotoran jangkrik 10% meningkatkan pertabahan bobot, produksi kokon, dan susut media. Pencampuran kotoran ulat hongkong pada media pemeliharaan cacing tanah dengan taraf 5% dan 10% mampu meningkatkan jumlah populasi cacing tanah. Penggunaan vermikompos sebagai media tanam mampu meningkatkan produktivitas tanaman kangkung. Penggunaan vermikompos dengan perlakuan 75% kotoran sapi + 25% kotoran jangkrik mampu meningkatkan pertambahan tinggi batang, lebar, panjang dan jumlah daun, serta bobot basah tanaman. Penggunaan vermikompos dengan perlakuan 75% kotoran sapi 25% kotoran ulat hongkong mampu meningkatkan Panjang akar dan panjang daun.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleProduktivitas dan Kualitas Vermikompos Cacing Lumbricus rubellus pada Media Campuran Kotoran Sapi, Kotoran Jangkrik, dan Kotoran Ulat Hongkongid
dc.title.alternativeProductivity and Quality of Lumbricus rubellus Worm Vermicompost on Mixed Media of Cow Manure, Cricket Manure, and Mealworm Manure
dc.typeTesis
dc.subject.keywordkotoran sapiid
dc.subject.keywordLumbricus rubellusid
dc.subject.keywordproduktivitasid
dc.subject.keywordvermikomposid
dc.subject.keywordkotoran jangkrikid
dc.subject.keywordkotoran ulat hongkongid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record