Produktivitas dan Kualitas Vermikompos Cacing Lumbricus rubellus pada Media Campuran Kotoran Sapi, Kotoran Jangkrik, dan Kotoran Ulat Hongkong
Abstract
Limbah peternakan akan menjadi masalah jika tidak dimanfaatkan dengan
baik. Kotoran sapi saat ini belum dimanfaatkan dengan baik, padahal kotoran sapi
mengandung protein yang cukup yaitu 8,3%. Selain itu juga kotoran ternak yang
belum dimanfaatkan dengan baik yaitu kotoran jangkrik dan kotoran ulat hongkong.
Ketiga jenis kotoran tersebut dapat dimanfaatkan salah satunya yaitu pengolahan
limbah dengan proses vermicomposting dengan menggunakan bantuan cacing
tanah. Vermikompos berasal dari sisa pencernaan cacing tanah yang mengandung
unsur hara yang bagus untuk tanaman. Spesies Lumbricus rubelus dipilih karena
memiliki toleransi lingkungan yang baik, dapat berkembang dengan baik, serta
memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis
produktivitas cacing L. rubellus dengan pencampuran kotoran sapi dan kotoran
jangkrik serta perncampuran kotoran sapi dan kotoran ulat hongkong pada media
hidupnya dan kualitas vermikmpos yang dihasilkan melalui uji tanam pada tanaman
kangkung dan uji kimia pupuk organik.
Kotoran sapi yang digunakan dalam penelitian ini diangin-anginkan yang
bertujuan mengurangi kadar air dan amoniak. Kotoran jangkrik dan kotoran ulat
hongkong difermentasi selama 7 hari. Wadah uji berupa kotak plastik sebanyak 33
unit yang sudah dilubangi dan dibersihkan. Seluruh wadah uji diisi kombinasi
media sebanyak 2 kg. Cacing L. rubellus ditebar pada media yang telah berisi
kombinasi media dengan bobot 50 g. cacing yang digunakan yaitu cacing tanah
dewasa yang ditandai dengan menonjolnya klitelum pada tubuhnya. Pemeliharaan
cacing tanah dilakukan selama 42 hari dan pemanenan vermikompos dilakukan
pada hari ke-42. Uji tanam pada tanaman kangkung dimulai dari pemilihan benih
kangkung dengan melakukan perendaman kemudian dipisahkan dari benih yang
mengambang. Penanaman kangkung dilakukan menggunakan polybag plastik
dengan menambahkan vermikompos dan tanah dengan perbandingan 1:1. Selama
penanaman, dilakukan penyiraman dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
Pemanenan kangkung dilakukan pada hari ke-28 pengamatan
Penggunaan kotoran sapi dengan pencampuran kotoran jangkrik sebagai
media hidup cacing tanah berpengaruh terhadap produktivitas cacing L. rubellus.
Penggunaan kotoran jangkrik 10% meningkatkan pertabahan bobot, produksi
kokon, dan susut media. Pencampuran kotoran ulat hongkong pada media
pemeliharaan cacing tanah dengan taraf 5% dan 10% mampu meningkatkan jumlah
populasi cacing tanah. Penggunaan vermikompos sebagai media tanam mampu
meningkatkan produktivitas tanaman kangkung. Penggunaan vermikompos dengan
perlakuan 75% kotoran sapi + 25% kotoran jangkrik mampu meningkatkan
pertambahan tinggi batang, lebar, panjang dan jumlah daun, serta bobot basah
tanaman. Penggunaan vermikompos dengan perlakuan 75% kotoran sapi 25%
kotoran ulat hongkong mampu meningkatkan Panjang akar dan panjang daun.
Collections
- MT - Animal Science [1293]
