Show simple item record

dc.contributor.advisorDekrityana, Lucia Cyrilla Eko Nugrohowati Supriyadi
dc.contributor.advisorKomala, Iyep
dc.contributor.authorYumita
dc.date.accessioned2025-07-11T10:42:09Z
dc.date.available2025-07-11T10:42:09Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/164707
dc.description.abstractDesa Tajurhalang memiliki potensi desa wisata yang tinggi melalui integrasi sektor pertanian, peternakan sapi perah sebagai komoditas utama dan objek wisata yang perlu dikembangkan untuk mendukung kemandirian susu nasional dan mengurangi ketergantungan impor. Tujuan penelitian ini adalah 1). mengidentifikasi persepsi stakeholders terhadap integrasi sapi perah dalam mendukung pengembangan desa wisata di Desa Tajurhalang, 2). menganalisis faktor politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum, dan lingkungan yang mendukung integrasi sapi perah dalam pengembangan desa wisata di Desa Tajurhalang, 3). merumuskan strategi integrasi sapi perah dalam mendukung pengembangan desa wisata di Desa Tajurhalang Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor. Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis PESTLE untuk mengidentifikasi dan menganalisis beberapa faktor yang berperan dalam pengembangan desa wisata meliputi faktor politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum, dan lingkungan yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun rekomendasi perbaikan yang diperlukan. Data dianalisis secara deskriptif. Strategi pengembangan desa wisata berbasis peternakan sapi perah di Desa Tajurhalang dirumuskan menggunakan analisis Strength Weakness-Opportunity-Threat (SWOT). Pengembangan desa wisata berbasis peternakan sapi perah di Desa Tajurhalang mendapatkan persepsi dan dukungan positif dari para stakeholders serta memiliki potensi besar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi seluruh stakeholders terhadap faktor lingkungan memperoleh nilai tertinggi. Hal ini berarti bahwa pengembangan desa wisata berbasis peternakan harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Analisis PESTLE menunjukkan bahwa kolaborasi antara kebijakan pemerintah daerah, partisipasi masyarakat, pemanfaatan teknologi, dan pengelolaan yang efektif sangat mendukung pengembangan desa wisata. Hal ini menjadi peluang besar bagi sektor peternakan dan pariwisata pedesaan untuk berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Analisis SWOT menghasilkan strategi pengembangan desa wisata di Desa Tajurhalang diarahkan pada pemanfaatan potensi dan peluang eksternal, melalui penguatan kelembagaan, legalitas usaha, infrastruktur edukatif, promosi digital, dan pelatihan SDM untuk membentuk desa wisata terpadu yang berdaya saing dan berkelanjutan.
dc.description.abstractTajurhalang Village holds significant potential for tourism development through the integration of agriculture, dairy cattle farming as the main commodity, and existing tourist attractions, which should be optimized to support national milk self-sufficiency and reduce dependence on imports. The objectives of this study are 1). to identify stakeholders' perceptions of the integration of dairy cattle farming in supporting tourism village development in Tajurhalang Village, 2). to analyze the political, economic, sociocultural, technological, legal, and environmental factors supporting the integration of dairy cattle farming into tourism village development in Tajurhalang Village, 3). to formulate strategies for integrating dairy cattle farming to support tourism village development in Tajurhalang Village, Cijeruk Subdistrict, Bogor Regency. This study is designed as a qualitative descriptive research using PESTLE analysis to identify and examine various factors influencing the development of a tourism village, including political, economic, sociocultural, technological, legal, and environmental aspects. The findings serve as the basis for formulating necessary improvement recommendations. The data were analyzed descriptively. Development strategies for the dairy cattle-based tourism village in Tajurhalang Village were formulated using Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) analysis. The development of a dairy cattle-based tourism village in Tajurhalang has received positive perceptions and strong support from stakeholders, with significant potential to improve community welfare. The research findings indicate that among all PESTLE factors, the environmental aspect received the highest score, highlighting the importance of prioritizing environmental sustainability in tourism village development. The PESTLE analysis reveals that collaboration among local government policies, community participation, technological adoption, and effective management plays a crucial role in supporting tourism village development. This presents a valuable opportunity for the livestock and rural tourism sectors to contribute to enhancing community welfare. The SWOT analysis resulted in a strategy that focuses on leveraging local potential and external opportunities through institutional strengthening, legal business formalization, educational infrastructure development, digital promotion, and human resource training, aiming to establish a competitive and sustainable integrated tourism village.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleIntegrasi Peternakan Sapi Perah dalam Mendukung Pengembangan Desa Wisata untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tajurhalangid
dc.title.alternativeThe Integration of Dairy Cattle Farming in Supporting Tourism Village Development to Enhance Community Welfare in Tajurhalang Village
dc.typeTesis
dc.subject.keywordDesa Wisataid
dc.subject.keywordPESTLEid
dc.subject.keywordpeternakanid
dc.subject.keywordsapi perahid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record