Integrasi Peternakan Sapi Perah dalam Mendukung Pengembangan Desa Wisata untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Tajurhalang
Date
2025Author
Yumita
Dekrityana, Lucia Cyrilla Eko Nugrohowati Supriyadi
Komala, Iyep
Metadata
Show full item recordAbstract
Desa Tajurhalang memiliki potensi desa wisata yang tinggi melalui integrasi
sektor pertanian, peternakan sapi perah sebagai komoditas utama dan objek wisata
yang perlu dikembangkan untuk mendukung kemandirian susu nasional dan
mengurangi ketergantungan impor. Tujuan penelitian ini adalah 1).
mengidentifikasi persepsi stakeholders terhadap integrasi sapi perah dalam
mendukung pengembangan desa wisata di Desa Tajurhalang, 2). menganalisis
faktor politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum, dan lingkungan yang
mendukung integrasi sapi perah dalam pengembangan desa wisata di Desa
Tajurhalang, 3). merumuskan strategi integrasi sapi perah dalam mendukung
pengembangan desa wisata di Desa Tajurhalang Kecamatan Cijeruk Kabupaten
Bogor.
Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif kualitatif dengan
menggunakan analisis PESTLE untuk mengidentifikasi dan menganalisis beberapa
faktor yang berperan dalam pengembangan desa wisata meliputi faktor politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum, dan lingkungan yang selanjutnya dapat
digunakan untuk menyusun rekomendasi perbaikan yang diperlukan. Data
dianalisis secara deskriptif. Strategi pengembangan desa wisata berbasis peternakan
sapi perah di Desa Tajurhalang dirumuskan menggunakan analisis Strength
Weakness-Opportunity-Threat (SWOT).
Pengembangan desa wisata berbasis peternakan sapi perah di Desa
Tajurhalang mendapatkan persepsi dan dukungan positif dari para stakeholders
serta memiliki potensi besar meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persepsi seluruh stakeholders terhadap faktor
lingkungan memperoleh nilai tertinggi. Hal ini berarti bahwa pengembangan desa
wisata berbasis peternakan harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Analisis
PESTLE menunjukkan bahwa kolaborasi antara kebijakan pemerintah daerah,
partisipasi masyarakat, pemanfaatan teknologi, dan pengelolaan yang efektif sangat
mendukung pengembangan desa wisata. Hal ini menjadi peluang besar bagi sektor
peternakan dan pariwisata pedesaan untuk berkontribusi dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Analisis SWOT menghasilkan strategi pengembangan desa wisata di Desa
Tajurhalang diarahkan pada pemanfaatan potensi dan peluang eksternal, melalui
penguatan kelembagaan, legalitas usaha, infrastruktur edukatif, promosi digital, dan
pelatihan SDM untuk membentuk desa wisata terpadu yang berdaya saing dan
berkelanjutan. Tajurhalang Village holds significant potential for tourism development
through the integration of agriculture, dairy cattle farming as the main commodity,
and existing tourist attractions, which should be optimized to support national milk
self-sufficiency and reduce dependence on imports. The objectives of this study are
1). to identify stakeholders' perceptions of the integration of dairy cattle farming in
supporting tourism village development in Tajurhalang Village, 2). to analyze the
political, economic, sociocultural, technological, legal, and environmental factors
supporting the integration of dairy cattle farming into tourism village development
in Tajurhalang Village, 3). to formulate strategies for integrating dairy cattle
farming to support tourism village development in Tajurhalang Village, Cijeruk
Subdistrict, Bogor Regency.
This study is designed as a qualitative descriptive research using PESTLE
analysis to identify and examine various factors influencing the development of a
tourism village, including political, economic, sociocultural, technological, legal,
and environmental aspects. The findings serve as the basis for formulating
necessary improvement recommendations. The data were analyzed descriptively.
Development strategies for the dairy cattle-based tourism village in Tajurhalang
Village were formulated using Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats
(SWOT) analysis.
The development of a dairy cattle-based tourism village in Tajurhalang has
received positive perceptions and strong support from stakeholders, with significant
potential to improve community welfare. The research findings indicate that among
all PESTLE factors, the environmental aspect received the highest score,
highlighting the importance of prioritizing environmental sustainability in tourism
village development. The PESTLE analysis reveals that collaboration among local
government policies, community participation, technological adoption, and
effective management plays a crucial role in supporting tourism village
development. This presents a valuable opportunity for the livestock and rural
tourism sectors to contribute to enhancing community welfare.
The SWOT analysis resulted in a strategy that focuses on leveraging local
potential and external opportunities through institutional strengthening, legal
business formalization, educational infrastructure development, digital promotion,
and human resource training, aiming to establish a competitive and sustainable
integrated tourism village.
Collections
- MT - Animal Science [1293]
