Show simple item record

dc.contributor.advisorPrangdimurti, Endang
dc.contributor.advisorPalupi, Nurheni Sri
dc.contributor.authorRumaisho
dc.date.accessioned2025-01-30T10:34:01Z
dc.date.available2025-01-30T10:34:01Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/161119
dc.description.abstractRINGKASAN RUMAISHO. Aktivitas Inhibisi Alfa-Glukosidase dari Seduhan Bubuk Daun Pulai (Alstonia scholaris (L.) R.Br.) Sebelum dan Setelah Pencernaan In Vitro. Dibumbing oleh ENDANG PRANGDIMURTI dan NURHENI SRI PALUPI, Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme karbohidrat. Diabetes mellitus yang umum terjadi terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh defisiensi insulin, sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin sehingga menyebabkan hiperglikemia. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah glukosa yang dapat diserap ke dalam darah dapat dilakukan dengan cara menghambat enzim alfa-glukosidase yang berperan mengubah disakarida/oligosakarida menjadi glukosa. Pengobatan diabetes biasa menggunakan akarbose yang dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase, namun akarbose dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, migrain, anemia dan pingsan. Salah satu pendekatan yang menarik perhatian adalah pengembangan pangan fungsional berbasis minuman seduhan bubuk daun pulai yang dapat dikembangkan sebagai minuman fungsional dengan potensi antidiabetes. Pulai mengandung senyawa bioaktif seperti polifenol, flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Beberapa senyawa dari kelompok tersebut diketahui dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase, sehingga bisa digunakan sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan total fenolik, total flavonoid dan aktivitas inhibisi enzim alfa-glukosidase sebelum dan setelah pencernaan in vitro, serta memperoleh waktu penyeduhan terbaik dalam penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase dari seduhan bubuk daun pulai. Penyeduhan bubuk daun pulai dilakukan selama 5, 10, 15, 20, dan 25 menit menggunakan air mendidih. Setelah melalui pencernaan in vitro, total fenolik, total flavonoid dan aktivitas inhibisi alfa -glukosidase mengalami penurunan yang besar. Hasil penyeduhan bubuk daun pulai selama 20 menit menunjukkan total fenolik dan total flavonoid yang tertinggi, baik pada kondisi sebelum pencernaan (total fenolik 34,44 mg GAE/g dan total flavonoid 10,34 mg QE/g), maupun setelah pencernaan (total fenolik 8,93 mg GAE/g dan total flavonoid 2,84 mg QE/g). Aktivitas inhibisi alfa- glukosidase yang tertinggi diperoleh dari hasil seduhan selama10 menit (97,50%) untuk kondisi sebelum dicerna, dan seduhan selama 15 menit (72,69%) untuk kondisi setelah dicerna in vitro. Berdasarkan kondisi setelah melalui pencernaan in vitro, lama penyeduhan yang terbaik adalah 15 menit untuk aktivitas inhibisi alfa- glukosidase, dan 20 menit untuk kadar total fenolik dan flavonoid. Kata kunci: alfa-glukosidase, daun pulai, diabetes mellitus, fenolik, pencernaan in vitro
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAktivitas Inhibisi Alfa-Glukosidase dari Seduhan Bubuk Daun Pulai (Alstonia scholaris (L.) R.Br.) Sebelum dan Setelah Pencernaan In Vitroid
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keyworddiabetes melitusid
dc.subject.keywordFenolikid
dc.subject.keywordalfa-glukosidaseid
dc.subject.keyworddaun pulaiid
dc.subject.keywordpencernaan in vitroid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record