Aktivitas Inhibisi Alfa-Glukosidase dari Seduhan Bubuk Daun Pulai (Alstonia scholaris (L.) R.Br.) Sebelum dan Setelah Pencernaan In Vitro
Abstract
RINGKASAN
RUMAISHO. Aktivitas Inhibisi Alfa-Glukosidase dari Seduhan Bubuk Daun Pulai
(Alstonia scholaris (L.) R.Br.) Sebelum dan Setelah Pencernaan In Vitro.
Dibumbing oleh ENDANG PRANGDIMURTI dan NURHENI SRI PALUPI,
Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme karbohidrat. Diabetes
mellitus yang umum terjadi terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes
tipe 1 disebabkan oleh defisiensi insulin, sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan oleh
resistensi insulin sehingga menyebabkan hiperglikemia. Salah satu cara untuk
mengurangi jumlah glukosa yang dapat diserap ke dalam darah dapat dilakukan
dengan cara menghambat enzim alfa-glukosidase yang berperan mengubah
disakarida/oligosakarida menjadi glukosa.
Pengobatan diabetes biasa menggunakan akarbose yang dapat menghambat
aktivitas enzim alfa-glukosidase, namun akarbose dapat menimbulkan efek
samping seperti mual, muntah, migrain, anemia dan pingsan. Salah satu pendekatan
yang menarik perhatian adalah pengembangan pangan fungsional berbasis
minuman seduhan bubuk daun pulai yang dapat dikembangkan sebagai minuman
fungsional dengan potensi antidiabetes. Pulai mengandung senyawa bioaktif seperti
polifenol, flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Beberapa senyawa dari kelompok
tersebut diketahui dapat menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase, sehingga
bisa digunakan sebagai antidiabetes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan total fenolik, total
flavonoid dan aktivitas inhibisi enzim alfa-glukosidase sebelum dan setelah
pencernaan in vitro, serta memperoleh waktu penyeduhan terbaik dalam
penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase dari seduhan bubuk daun pulai.
Penyeduhan bubuk daun pulai dilakukan selama 5, 10, 15, 20, dan 25 menit
menggunakan air mendidih.
Setelah melalui pencernaan in vitro, total fenolik, total flavonoid dan aktivitas
inhibisi alfa -glukosidase mengalami penurunan yang besar. Hasil penyeduhan
bubuk daun pulai selama 20 menit menunjukkan total fenolik dan total flavonoid
yang tertinggi, baik pada kondisi sebelum pencernaan (total fenolik 34,44 mg
GAE/g dan total flavonoid 10,34 mg QE/g), maupun setelah pencernaan (total
fenolik 8,93 mg GAE/g dan total flavonoid 2,84 mg QE/g). Aktivitas inhibisi alfa-
glukosidase yang tertinggi diperoleh dari hasil seduhan selama10 menit (97,50%)
untuk kondisi sebelum dicerna, dan seduhan selama 15 menit (72,69%) untuk
kondisi setelah dicerna in vitro. Berdasarkan kondisi setelah melalui pencernaan in
vitro, lama penyeduhan yang terbaik adalah 15 menit untuk aktivitas inhibisi alfa-
glukosidase, dan 20 menit untuk kadar total fenolik dan flavonoid.
Kata kunci: alfa-glukosidase, daun pulai, diabetes mellitus, fenolik, pencernaan in
vitro
Collections
- MT - Agriculture Technology [2415]
