View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Animal Science
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Master Theses
      • MT - Animal Science
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Dinamika Populasi dan Analisis Keberlanjutan Usaha Peternakan Sapi Bali (bos javanicus) Terintegrasi Perkebunan Sawit di Kabupaten Tebo

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (2.479Mb)
      Fulltext (4.233Mb)
      Lampiran (7.598Mb)
      Date
      2025
      Author
      Yulianso, Pratama
      Fuah, Asnath Maria
      Priyanto, Rudy
      Salundik
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Luas wilayah Kabupaten Tebo, secara administratif adalah 6.461 km2 merupakan salah satu kabupaten yang memiliki budidaya kebun sawit dan integrasi ternak sapi bali. Pola integrasi sawit-sapi sudah dicanangkan untuk pemanfaatan lahan dan pengembangan ternak sapi bali pada wilayah yang memiliki perkebunan sawit dalam rangka swasembada daging dan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Hal ini tertulis dalam Permentan no 105 tahun 2014, tentang integrasi perkebunan kelapa sawit dengan budidaya sapi bali. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengevaluasi sistem pemeliharaan, dinamika populasi dan indeks keberlanjutan sapi bali di Kabupaten Tebo. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Responden peternak dan penentuan lokasi penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, diskusi, kuesioner, survei lapangan dengan responden maupun analisis persepsi pakar dan berbagai pustaka yang terkait dengan penelitian yang direview untuk memperoleh informasi tentang usaha yang dilakukan peternak. Analisis data yang digunakan untuk struktur populasi ternak sapi adalah anilisis statistik deskriptif dengan menghitung persentase berdasarkan umur ternak. Analisis keberlanjutan usaha peternakan sapi lokal di Kabupaten Tebo dilakukan menggunakan pendekatan Multidemensional Scaling (MDS) yang disebut dengan Rap-CP (Cattle-Palm) yang merupakan pendekatan yang dimodifikasi dari program Rapfish. Aspek-aspek yang mendukung keberlanjutan peternakan di Kabupaten Tebo yaitu umur, pengalaman beternak, kepemilikan lahan sawit, kepemilikan ternak, dan pendapatan beternak. Pada pola pemeliharaan intensif tingkat kelahiran ternak sapi sebesar 66,67% dari jumlah induk, ternak yang dibeli sebesar 7,14%, Tidak terdapatnya kematian ternak, Tingkat pemotongan ternak sapi sebesar 25% dari jumlah pejantan dan 1,19% dari jumlah populasi, Tidak terdapatnya angka kehilangan ternak pada pola pemeliharaan intensif, Tingkat penjualan yang dilakukan oleh para peternak sebesar 5,16%, Peternak mengawinkan sapi jantan pertama kali pada umur 23,33 bulan dan sapi betina pada umur 17,63 bulan, Peternak mengawinkan ternaknya 79,17% secara IB dan 20,83% kawin alam, Umur penyapihan 3,16 bulan, Umur induk pertama kali melahirkan 33,09 bulan, Lama PPM 3,05 bulan, Jarak kelahiran 12,69 bulan, Nilai (S/C) yakni 1,36, Nilai ER 66,26%, Nilai natural increase (NI) 18,25%, nilai NRR sapi bali 284,62% pada kelamin jantan dan 21,38% pada kelamin betina, Nilai output 25,79%. Pada pola pemeliharaan ekstensif tingkat kelahiran ternak sapi sebesar 61,49% dari jumlah induk, ternak yang dibeli sebesar 6%, tingkat kematian ternak sebesar 1,09%, Tingkat pemotongan ternak sapi sebesar 29% dari jumlah pejantan dan 1,45% dari jumlah populasi, tingkat kehilangan sebesar 0,73%, Tingkat penjualan yang dilakukan oleh para peternak sebesar 5,82%, Peternak mengawinkan sapi jantan pertama kali pada umur 23,69 bulan dan sapi betina pada umur 18,17 bulan, Peternak mengawinkan ternaknya 79,17% secara IB dan 20,83% kawin alam, Umur penyapihan 3,39 bulan, Umur induk pertama kali melahirkan 33,73 bulan, Lama PPM 3,19 bulan, Jarak kelahiran 12,85 bulan, Nilai (S/C) yakni 1, Nilai ER 66,20%, Nilai natural increase (NI) 16,91%, nilai NRR sapi bali 196,88% pada kelamin jantan dan 377,78% pada kelamin betina, Nilai output 23,81%. Populasi ternak sapi bali di Kabupaten tebo tahun 2018-2022 mengalami peningkatan populasi dengan rataan sebanyak 681 ekor (4%). Pola pemeliharaan intensif memperoleh hasil analisis nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi pada kategori cukup berlanjut (68,72), hukum-kelembagaan berkategori cukup berlanjut (67,05), teknologi-infrastruktur dalam kategori cukup berlanjut (55,34), sosial-budaya pada kategori kurang berkelanjutan (39,94) dan ekologi cukup berkelanjutan (52,46). Pola pemeliharaan ekstensif memperoleh hasil analisis nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi pada kategori sangat berkelanjutan (88,44), hukum-kelembagaan berkategori kurang berkelanjutan (40,67), teknologi-infrastruktur dalam kategori kurang berkelanjutan (32,87), sosial-budaya pada kategori kurang berkelanjutan (37,04), dan ekologi cukup berkelanjutan (74,41).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/160979
      Collections
      • MT - Animal Science [1293]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository