Analisis Penanganan Produk Defect Bihun Jagung di PT XYZ
Abstract
Bihun jagung merupakan produk makanan kering siap masak yang terbuat dari pati jagung dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lainnya. Cacat (defect) bihun jagung di PT XYZ yang sering terjadi, yaitu bihun kurang kering, bihun bintik hitam/kotor, dan bihun kusam/kemerahan.Tujuan analisis defect, yaitu untuk memberikan solusi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh PT XYZ. Metode yang digunakan untuk menganalisis defect adalah dengan menerapkan siklus deming (Plan-Do-Check-Action) serta tujuh alat bantu (seven tools). Analisis diagram pareto menunjukkan cacat terbanyak yang memiliki urgensi adalah bihun kurang kering sebanyak 88,1% dan tidak terkendali secara statistik berdasarkan peta kendali nP. Analisis lanjutan menggunakan diagram Ishikawa dan why why analysis menunjukkan faktor utama terjadinya cacat bihun kurang kering, yaitu operator menambahkan air terlalu banyak dan proses pembersihan screen. Tindakan perbaikan yang disarankan, yaitu pelatihan sistem manajemen mutu yang terdokumentasi, pelatihan operator baru terkait IK proses pencampuran dan pemahaman terkait matriks penambahan air, perhitungan otomatis air yang harus ditambahkan, serta pembersihan screen setiap akhir shift. Corn vermicelli is a ready-to-cook dry food product made from corn starch with or without adding other ingredients. The defects of corn vermicelli at PT XYZ that often occur are insufficiently dried vermicelli, vermicelli with black/dirty spots, and dull/red vermicelli. The objective of defect analysis is to provide solutions for improvement actions that PT XYZ can take. The method used to analyze defects is applying the Deming cicle (Plan-Do-Check-Action) and seven tools. Pareto diagram analysis shows that the most urgent defect is vermicelli which is not dry enough at 88.1% and is not statistically controlled based on the nP control chart. Further analysis uses the Ishikawa diagram and why the analysis shows that the main factors causing the defect in the vermicelli are not dry enough, namely the operator adding too much water and the screen cleaning process. Recommended corrective actions include documented quality management system training, new operator training regarding the IK mixing process, understanding of the air addition matrix, automatic calculation of air to be added, and screen cleaning at the end of each shift.