Pengendalian terhadap Kondisi Hilang Vakum pada Kemasan Produk Ayam Beku di PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk
Abstract
PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk baru-baru ini menerima keluhan mengenai
berbagai produk ayam beku yang kemasannya tidak lagi dalam kondisi vakum
(hilang vakum), sehingga perlu dilakukan pengendalian. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk menemukan akar masalah dan mengendalikan kondisi hilang vakum
dalam kemasan produk. Penelitian ini dilakukan melalui tahap: (1) pengumpulan
data produk yang hilang vakum; (2) pengolahan data dengan diagram pareto; (3)
analisis menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA) dengan bantuan five
why analysis dan diagram sebab akibat; (4) penentuan faktor penyebab dengan
kuesioner; (5) penyusunan rencana tindakan korektif dengan What, Who, When,
Where, Why, dan How (5W+1H); dan (6) penilaian efektivitas tindakan koreksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96,63% produk mengalami hilang vakum
yang disebabkan oleh masih tersisanya udara, yang terjadi pada 43,94% ampela,
36,42% sayap, dan 19,64% fillet. Faktor penyebab yang menjadi fokus perbaikan
adalah: (1) faktor metode, dengan mengubah standar waktu pengemasan vakum
menjadi 10 detik untuk produk ampela, sayap, dan fillet; (2) faktor manusia
dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan; (3) serta faktor material dengan
memastikan kebersihan permukaan kemasan. Perbaikan telah diujicobakan dan
mampu meningkatkan keberhasilan vakum 187% lebih tinggi dari sebelumnya. PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk recently received complaints regarding the
packaging of various frozen chicken products with vacuum loss conditions, so
that control needs to be carried out. The purpose of this study is to find the root of
the problem and control the condition of vacuum loss in product packaging. The
study was conducted by: (1) data collection of vacuum lost products; (2) pareto
chart data processing; (3) analysis using the RCA method with the five-why
analysis tools and cause-effect diagrams; (4) determination of causal factors by
questionnaire; (5) preparation of corrective action plans with 5W+1H; and (6)
assessment of the effectiveness of corrective actions. The results showed 96,63%
of products had vacuum loss caused by remaining air, which consisted of 43,94%
gizzards, 36,42% wings, and 19,64% fillets. The causative factors that became the
focus of improvement were the method factor by changing the standard vacuum
time to 10 seconds for gizzard, wing, and fillet products, the human factor by
conducting socialization and training, and material factor by ensuring the hygiene
of the food packaging. The improvement has been tested and is capable of
increasing vacuum success 187% higher than ever.
