Pendampingan Pengurusan SPP-IRT dan Sertifikasi Halal Self-Declare pada UMKM Nyonya Sambel dan UMKM Sambal Mami Na

Abstract

UMKM di sektor pangan memiliki peran krusial dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi lokal, namun peran tersebut belum dapat diwujudkan secara maksimal. Salah satu tantangan yang dihadapi UMKM pangan adalah banyak UMKM yang belum memiliki izin edar. Penelitian ini bertujuan untuk mendampingi UMKM dalam pengurusan izin edar SPP-IRT, mulai dari analisis kesenjangan CPPB-IRT, penerapan perbaikan CPPB-IRT, pendaftaran P-IRT hingga terbitnya sertifikat P-IRT dan membantu pendaftaran sertifikasi halal melalui skema self-declare. Sebelum pendampingan, tingkat penerapan CPPB-IRT di UMKM Nyonya Sambel adalah 70.94%, sedangkan pada UMKM Sambal Mami Na adalah 81.20%. Setelah dilakukan pendampingan untuk perbaikan CPPB-IRT di kedua UMKM tersebut, persentase penerapannya mencapai angka 100%. Kedua UMKM tersebut telah memperoleh sertifikat P-IRT. Sedangkan UMKM Sambal Mami Na juga telah memperoleh sertifikat halal. Hasil ini menunjukkan bahwa pendampingan yang dilakukan dapat membantu UMKM dalam mendapatkan izin edar dan dengan adanya izin edar tersebut diharapkan kedua UMKM dapat meningkatkan nilai jual produk dan memperluas area pemasarannya.

MSMEs in the food sector play a crucial role in supporting food sustainability and local economic growth, but that role has not yet been fully realized. One of the challenges faced in the development and improvement of food MSMEs is that there are a lot of MSMEs that does not have distribution permits. The research is aimed at accompanying MSMEs in the registration of SPP-IRT, ranging from CPPB- IRT gaps analysis, implementation of improvements for CPPB-IRT, preparation of documents, registration of P-IRT, as well as inspection preparation until the issuance of PIRT certificates, and also assisting in registering halal certifications through self-declare schemes. Prior to the accompanying, the implementation rate of CPPB-IRT in MSMEs Nyonya Sambel was 70.94%, whereas in MSMEs Sambal Mami Na it was 81.20%. After the accompanying improvement in the application of CPPB- IRT in both MSMEs, the percentage of implementation reached the figure of 100%. These results show that the accompanying can help MSMEs obtain distribution permits, and with the presence of such a permit it is expected that both MSMEs can increase the sales value of the product and expand their marketing area.