Pengaruh suplementasi zat besi [Fe] dalam meningkatkan performa tumbuh ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis sebelum dan setelah diberikan stressor
View/ Open
Date
2009Author
Lesmana, Ima
Suprayudi, M. Agus
Setiawati, Mia
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis secara intensif berpotensi terhadap penurunan jumlah produksi yang disebabkan menurunnya daya tahan tubuh ikan. Penurunan daya tahan tubuh ikan dapat dipengaruhi asupan gizi. Karenanya diperlukan pakan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan terhadap stressor juga dapat meningkatkan performa tumbuh ikan. Pakan dengan kandungan mineral tertentu dapat meningkatkan daya tahan tubuh meningkat. Salah satu mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi dapat meningkatkan daya tahan tubuh adalah zat besi (Fe). Zat besi merupakan mikromineral yang dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah serta berperan dalam distribusi oksigen, proses respirasi seluler, aktivitas oksidasi reduksi dan transportasi elektron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi Fe 0, 100 dan 500 ppm dalam meningkatkan performa tumbuh ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis sebelum dan setelah mendapatkan stressor berupa "pencucian" dengan air tawar berdasarkan laju pertumbuhan harian, effisiensi pakan dan gambaran darah.
Terdapat dua penelitian dengan masing-masing 3 perlakuan pakan. Penelitian pertama yaitu pemeliharaan ikan kerapu tanpa diberikan stressor di awal pemeliharaan sedangkan penelitian kedua yaitu pemeliharaan ikan kerapu dengan diberikan stressor di awal pemeliharaan. Stressor yang diberikan berupa perendaman ikan kerapu bebek di air tawar tanpa aerasi selama 10 menit. Tiga jenis pakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pakan dengan suplementasi zat besi (Fe) dalam bentuk ferosulfat (FeSO4.7H2O) sebanyak 0 ppm (Pakan A), 100 ppm (Pakan B) dan 500 ppm (Pakan C). Tujuh ekor ikan kerapu bebek dengan bobot awal 22.92 ± 0.69 gram dipelihara dalam setiap akuarium berukuran 40 x 60 x 45 cm selama tiga puluh hari. Pemeliharaan ikan menggunakan dua sistem resirkulasi. Ikan diberi makan tiga kali sehari secara at satiation (sekenyangnya). Setelah ikan dipelihara selama dua puluh hari dilakukan uji stressor untuk mengetahui respon daya tahan tubuh ikan akibat pemberian pakan dengan level Fe berbeda. Respon ikan terhadap stres dilihat berdasarkan perubahan gambaran darah. Sampel darah ikan diambil pada kondisi awal yaitu sebelum dilakukan stressor, saat setelah stressor dan satu jam setelah stressor. Setelah tiga puluh hari pemeliharaan, dilakukan pengukuran performa tumbuh dari setiap masing-masing perlakuan dan diambil lima ekor ikan untuk dilihat gambaran darahnya serta untuk analisa proksimat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi Fe 0, 100 dan 500 ppm dalam meningkatkan performa tumbuh ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis sebelum dan setelah mendapatkan stressor dalam pakan tidak berpengaruh nyata. Perlakuan pakan B dengan suplementasi Fe 100 ppm menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya dilihat dari persentase perubahan nilai laju pertumbuhan harian dan efisiensi pakan serta berdasarkan gambaran darah setelah mendapatkan stressor.