Show simple item record

dc.contributor.advisorDewi, Panca
dc.contributor.advisorJayadi, Sudarsono
dc.contributor.authorIsmiyati, Uki
dc.date.accessioned2024-05-31T00:50:58Z
dc.date.available2024-05-31T00:50:58Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152461
dc.description.abstractHasil penelitian Hata et al. (2002) pada lahan gambut dengan karakteristik tanah asam, basah, suhu rendah dan kurang oksigen di desa Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah telah dilakukan evaluasi terhadap vegetasi tanaman lokal dan tanaman makanan ternak introduksi. Tanaman ini mampu bertahan hidup pada lahan gambut dengan pH tanah asam dan kekurangan mineral terutama fosfor. Tanaman tersebut disukai oleh ternak, sehingga berpotensi sebagai tanaman makanan ternak lokal. Tanaman makanan ternak lokal potensial tersebut antara lain Delingu, Kalakai, Pahitan, Jambuan, Aseman, Pakis, Sasendok, Bakauan dan Krupukan. Sedangkan tanaman makanan ternak introduksinya adalah Brachiaria humidicola, Stylosanthes guyanensis dan Arachis pintoi, Kemampuan untuk hidup pada lahan gambut ini diduga karena tanaman tersebut bersimbiosis dengan cendawan mikoriza arbuskula. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari keragaman hayati cendawan mikoriza arbuskula pada tanaman makanan ternak introduksi dan lokal potensial di lahan gambut Kalimantan Tengah, dengan melihat spora dan persentase infeksi akar. Penelitian ini menggunakan lima rizosfer tanaman dari lahan gambut yaitu Brachiaria humidicola, Stylosanthes guyanensis, Delingu (Dianella ensifolia), Kalakai (Stenochlaena palustris) dan Pahitan (Paspalum conjugatum) (Percobaan 1) dan empat rizosfer tanaman dari lahan gambut yang disimpan selama tiga bulan yaitu Brachiaria humidicola, Delingu, Kalakai dan Pahitan (Percobaan II). Penghitungan jumlah spora dilakukan dua kali yaitu tanpa pembiakan dan dengan pembiakan pot Persentase infeksi akar paling tinggi terdapat pada akar tanaman inang pada rizosfer tanaman Delingu (Percobaan 1) sebesar 56,46% dan Brachiaria humidicola sebesar 21,87% (Percobaan II). Sedangkan persentase paling rendah yaitu pada akar tanaman inang pada rizosfer Brachiaria humidicola sebesar 18,38% (Percobaan I) dan Kalakai sebesar 10,00% (Percobaan II). Jumlah spora terbanyak terdapat pada rizosfer tanaman Delingu sebesar 38,00 spora (tanpa dibiakkan), 78,60 spora (Percobaan 1), serta 64,67 spora (Percobaan II). Jumlah spora paling sedikit ditemukan pada rizosfer tanaman Kalakai sebesar 6,00 spora (tanpa dibiakkan), 39,00 spora (Percobaan I) dan 15,67 spora (Percobaan 11). Hasil isolasi spora pada rizosfer tanaman makanan ternak lokal introduksi dan lokal di lahan gambut Kalimantan Tengah diperoleh empat genus yaitu Gigaspora, Glomus, Acaulospora dan Scutellospora.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAnimal Nutritionid
dc.subject.ddcarbuscular mycorrhizae fungiid
dc.titleBiodiversitas cendawan mikoriza arbuskula pada rizosfer tanaman makanan ternak introduksi dan lokal potensial di lahan gambut Kalimantan Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordcendawan mikoriza arbuskulaid
dc.subject.keywordrizosferid
dc.subject.keywordlahan gambutid
dc.subject.keywordtanaman makanan ternak introduksi dan lokal potensialid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record