Biodiversitas cendawan mikoriza arbuskula pada rizosfer tanaman makanan ternak introduksi dan lokal potensial di lahan gambut Kalimantan Tengah
View/ Open
Date
2003Author
Ismiyati, Uki
Dewi, Panca
Jayadi, Sudarsono
Metadata
Show full item recordAbstract
Hasil penelitian Hata et al. (2002) pada lahan gambut dengan karakteristik tanah asam, basah, suhu rendah dan kurang oksigen di desa Kalampangan, Palangkaraya, Kalimantan Tengah telah dilakukan evaluasi terhadap vegetasi tanaman lokal dan tanaman makanan ternak introduksi. Tanaman ini mampu bertahan hidup pada lahan gambut dengan pH tanah asam dan kekurangan mineral terutama fosfor. Tanaman tersebut disukai oleh ternak, sehingga berpotensi sebagai tanaman makanan ternak lokal. Tanaman makanan ternak lokal potensial tersebut antara lain Delingu, Kalakai, Pahitan, Jambuan, Aseman, Pakis, Sasendok, Bakauan dan Krupukan. Sedangkan tanaman makanan ternak introduksinya adalah Brachiaria humidicola, Stylosanthes guyanensis dan Arachis pintoi, Kemampuan untuk hidup pada lahan gambut ini diduga karena tanaman tersebut bersimbiosis dengan cendawan mikoriza arbuskula.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari keragaman hayati cendawan mikoriza arbuskula pada tanaman makanan ternak introduksi dan lokal potensial di lahan gambut Kalimantan Tengah, dengan melihat spora dan persentase infeksi akar.
Penelitian ini menggunakan lima rizosfer tanaman dari lahan gambut yaitu Brachiaria humidicola, Stylosanthes guyanensis, Delingu (Dianella ensifolia), Kalakai (Stenochlaena palustris) dan Pahitan (Paspalum conjugatum) (Percobaan 1) dan empat rizosfer tanaman dari lahan gambut yang disimpan selama tiga bulan yaitu Brachiaria humidicola, Delingu, Kalakai dan Pahitan (Percobaan II). Penghitungan jumlah spora dilakukan dua kali yaitu tanpa pembiakan dan dengan pembiakan pot
Persentase infeksi akar paling tinggi terdapat pada akar tanaman inang pada rizosfer tanaman Delingu (Percobaan 1) sebesar 56,46% dan Brachiaria humidicola sebesar 21,87% (Percobaan II). Sedangkan persentase paling rendah yaitu pada akar tanaman inang pada rizosfer Brachiaria humidicola sebesar 18,38% (Percobaan I) dan Kalakai sebesar 10,00% (Percobaan II). Jumlah spora terbanyak terdapat pada rizosfer tanaman Delingu sebesar 38,00
spora (tanpa dibiakkan), 78,60 spora (Percobaan 1), serta 64,67 spora (Percobaan II).
Jumlah spora paling sedikit ditemukan pada rizosfer tanaman Kalakai sebesar 6,00
spora (tanpa dibiakkan), 39,00 spora (Percobaan I) dan 15,67 spora (Percobaan 11).
Hasil isolasi spora pada rizosfer tanaman makanan ternak lokal introduksi dan lokal di lahan gambut Kalimantan Tengah diperoleh empat genus yaitu Gigaspora, Glomus, Acaulospora dan Scutellospora.