Interaksi antara logam berat kadmium (Cd) dan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan mas (Cyprius carpio Linn.)
Abstract
Dalam lingkungan perairan ikan senantiasa kontak dengan jasad patogen yang mempunyai potensi untuk menginfeksi ikan, masuknya jasad patogen ini tergantung dari kondisi lingkungan, ikan dan organisme patogen adanya interaksi antara
memperjelas
Penelitian ini bertujuan untuk lingkungan, penyakit dan ikan pada suatu proses budidaya yaitu dengan membuat ikan mas stres karena dipelihara dengan media yang mengandung logam berat kadmium, kemudian dilihat gambaran darahnya dan selanjutnya ikan diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila yang dilihat dari gejala-gejala klinis dan kematian ikan. Penelitian ini berlangsung pada bulan juli Agustus 2002 di Laboratorium
Lingkungan Budidaya dan Laboratorium Kesehatan Ikan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan da Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan ikan mas yang diberi kontrol dan 1 perlakuan.. Penelitian ini dilakukan selama 35 hari dengan pemberian kadmium pada perlakuan. Sampling darah dilakukan 5 hari sekali, selama 20 hari. Setelah penelitian berlangsung selama 25 hari, dan dilakukan sampling darah, selanjutnya ikan diinfeksi dengan bakteri Aeromonas hydrophila, pada hari ke-25 yang diinjeksikan melalui urat daging di punggungnya (intramuskular), dengan dosis 10º CFU/ekor ikan. Selama sepuluh hari setelah diinjeksi bakteri, dilakukan pengamatan ada tidaknya abnormalitas tingkah laku ikan, respon makan, respon refleks (dengan melihat respon gerak dari ikan dengan tepukan) dan kemungkinan timbulnya gejala klinis (adanya radang, hemoragi dan tukak) dan tingkat kelangsungan hidup pada ikan melalui pengamatan visual. Selama berlangsungnya pengamatan, pemberian kadmium masih tetap dilakukan sampai berakhirnya penelitian selama 35 hari. 20 hari, yang dimulai pada hari ke-0 ( sebelum diberi perlakuan), 5, 10, 15, dan hari ke- 20. Setiap sampling diambil ikan sebanyak tiga ekor per akuarium. Pengukuran oksigen terlarut, suhu dan pH, dilakukan setiap hari selama penelitian, sedangkan pengukuran kesadahan, alkalinitas dan amonía dilakukan pada awal dan akhir penelitian. Data yang didapatkan dianalisa secara statistik RAL faktorial dan secara deskriptif.
Total eritrosit selama penelitian berkisar antara 7,63 + 18,6 x 10 sel/ml hingga 29,10 + 4,85 x 10 sel/ml. Selama penelitian berlangsung, jumlah sel dalam darah merah pada ikan mas cenderung mengalami penurunan pada (K) tetapi masih berfluktuatif. Sedangkan pada (P) terlihat jelas mengalami penurunan. Jumlah eritrosit dipengaruhi oleh lamanya pemaparan, pemberian kadmium dan interaksi lamanya pemaparan dengan pemberian kadmium 5 mg/l (p<0,05). Total leukosit selama penelitian adalah 22,66 + 2,02 x 10³ sel/ml hingga 39,66 ± 6,42 x 10³ sel/ml. Nilai leukosit selama penelitian berlangsung fluktuatif pada K. Sedangkan pada P nilai leukosit mengalami kenaikan dari hari ke-0 hingga hari ke-20. Jumlah leukosit dipengaruhi oleh lamanya pemaparan dan interaksi antara lamanya pemaparan...