Karakteristik ikan patin Pangasius djambal dan Pangasius hypophthalmus yang dipelihara secara komunal di kolam pembesaran
View/ Open
Date
2001Author
Kartini, Sulistyani
Carman, Odang
Sumantadinata, Komar
Metadata
Show full item recordAbstract
Dari 12 spesies Pangasius yang dikenal dalam fauna Indonesia, yang sudah banyak dibudidayakan adalah "jambal siam" atau "patin Bangkok" (Pangasius hypophthalmus). Spesies lain yang baru mulai dikembangkan adalah Pangasius djambal. Pangasius djambal dapat mencapai ukuran lebih dari 20 kg dan merupakan salah satu spesies yang paling diminati konsumen di Sumatra dan daerah lainnya di Indonesia. Pangasius djambal merupakan calon spesies baru untuk budidaya ikan Indonesia karena mempunyai keunggulan dan prospek pengembangan (SK Mentan No. 265/Kpts/IK. 240/s/2000). Pada saat ini informasi tentang biologi Pangasius djambal tersebut masih sangat sedikit. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ikan patin Pangasius djambal dan Pangasius hypophthalmus yang dipelihara secara komunal di kolam pembesaran.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Agustus 2000 di Kolam Percobaan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Darmaga. Dalam penelitian ini dilakukan tiga kegiatan, yaitu persiapan benih, persiapan kolam dan pemeliharaan ikan di kolam. Benih ikan yang digunakan adalah ikan patin Pangasius djambal yang berasal dari Loka Budidaya Air Tawar Jambi, Sumatera dan Pangasius hypophthalmus hasil pemijahan buatan di Kolam Percobaan IPB di Babakan. Ikan-ikan tersebut dipelihara secara komunal (bersamaan) dalam kolam pembesaran berukuran 10 x 20 m² dengan kedalaman air 75 cm, masing-masing sebanyak 100 ekor dengan bobot rata-rata ikan 2,46 gram. Selama masa pemeliharaan, ikan diberi pakan berupa pellet berkadar protein 28% (PT. Sinta Prima Feedmill). Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 10% bobot biomas per hari selama tiga bulan, kemudian pada bulan keempat pakan diberikan sebanyak 5%. Pengambilan contoh (sampling) dilakukan satu bulan sekali. Pengambilan contoh ini dilakukan dengan cara menjaring ikan menggunakan jala, kemudian ikan yang tertangkap diambil secara acak masing-masing sebanyak 30....