Analisis Strategi Pemasaran Kain Sarung Pertenunan Farotex Majalaya
View/ Open
Date
1997Author
Darkona, Kokon
Sumarwan, Ujang
Fahmi, Idqan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kokon Darkona. Analisis Strategi Pemasaran Kain Sarung Pertenunan Farotex Majalaya (Dibawah bimbingan Ujang Sumarwan dan Idqan Fahmi).
Pertenunan Farotex adalah perusahaan Tekstil yang telah berdiri sejak tahun 1970 dengan status swasta perorangan, merupakan pelaku ekonomi yang melaksanakan kegiatannya dalam industri hilir Agribisnis karena mempergunakan bahan benang kapas. Sebagai perusahaan yang telah cukup berpengalaman di bidangnya, pertenunan Farotex telah merasakan ketatnya persaingan usaha kain sarung dan sulitnya memperluas pangsa pasar untuk produknya (kain sarung yang sifatnya musiman). Untuk itu diperlukan strategi bersaing yang tepat supaya perusahaan bisa memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapi ancaman demi kelangsungan hidup perusahaan.
Permasalahan utama yang dihadapi pertenunan Farotex untuk memperluas pangsa pasanya adalah, perusahaan belum menjual produknya ke pedagang pengecer. Hanya pedagang besar (grosir) yang menjadi pelanggannya di wilayah pemasarannya saat ini. Perusahaan belum mencoba memasarkan produknya di luar wilayah pemasarannya. Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan permasalahan sebagai berikut:" Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk produk kain sarung pertenunan Farotex?".
Tujuan Geladikarya adalah untuk melakukan analisis SWOT, analisis industri, dan analisis konsumen industri kemudian menyusun alternatif strategi pemasaran kain sarung pertenunan Farotex,
Geladikarya ini menggunakan metode studi kasus dengan analisis deskriptif. Data yang diperoleh diolah dan dianalisa secara kualitatif dengan menggunakan analisis SWOT dan analisis industri sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis multiatribut formulasi Fishbein.
Berdasarkan analisis kualitatif dan kuantitatif, pertenunan Farotex mempunyai kekuatan untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman, serta mengatasi kelemahan yang ada sehingga pangsa pasar kain sarung semakin luas.
Kekuatan:
a. Operator mesin tenun cukup terampil,
b. Pendidikan pimpinan perusahaan strata satu,
c. Mempunyai ciri utama dalam lebar kain sarung,
d. Citra perusahaan baik.
Kelemahan:
a. Tidak ada diferensiasi produk,
b. Wilayah pemasaran terbatas,
c. Usia fasilitas produksi telah tua,
d. Tidak ada manajer pemasaran,
e. Tidak mempunyai tenaga desainer,
f. Kekurangan modal kerja.
Peluang:
a. Terdapat sasaran pasar baru masyarakat non muslim,
b. Menjelang hari besar permintaan meningkat tajam,
c. Wilayah pemasaran baru cukup potensial
Ancaman:
a. Masuknya pemain/produsen baru,
b. Kekuatan pertawaran pembeli dan pemasok cukup tinggi,
c. Cepatnya perubahan selera konsumen.
Untuk memasuki wilayah pemasaran baru seyogyanya perusahaan menggunakan Strategi Keunggulan Biaya sehingga dapat mengungguli pesaing yang ada di pasar yang baru. Hal ini memungkinkan karena perusahaan memiliki beberapa dst...
Collections
- MT - Business [1040]